Mengapa pula ada duet Prabowo Subianto-Muhaimin Iskandar? Benarkah duet Jokowi-Prabowo atau Prabowo-Jokowi dan Prabowo-Cak Imin sebagai upaya memecah kongsi PDIP-Gerindra yang kabarnya akan mengusung duet Prabowo-Puan Maharani? Atau PKB akan ditarik dalam koalisi PDIP-Gerindra.
Dengan pecahnya kongsi antara Prabowo-Puan Maharani akankah tiket nyapres dari PDIP akan berlabuh ke Ganjar Pranowo atau Erick Thohir? Benarkah ini rangkaian dari zig-zag politik oligarki untuk membuyarkan rencana koalisi PDIP dan Gerindra?
Rumor yang berkembang sedang terjadi “pertarungan” politik sangat tajam antara kubu Presiden Jokowi dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri (MSP). Kabarnya MSP tak rela mencalonkan Ganjar Pranowo dan ‘mendepak’ Puan Maharani dari arena Pilpres 2024. Kemungkinan duet Puan Maharani-Erick Thohir atau Erick Thohir-Puan Maharani sebagai kompromi politik antara Jokowi dan MSP.
Soalnya, duet Jokowi-Prabowo hampir tak mungkin terealisasi lantaran konstitusi Indonesia hanya memperbolehkan seseorang menjabat presiden dua periode. Peluang amandemen UUD 1945 Pasal 7 kecil kemungkinan. Sama halnya dengan ide penambahan masa jabatan Jokowi 3 (tiga) tahun sampai tahun 2027. Tidak memiliki landasan konstitusional yang justru bisa memicu gejolak sosial. Sedangkan duet Prabowo-Jokowi menyisakan tanda tanya. Apakah Jokowi mau turun kelas dari RI-1 ke RI-2? Membuka celah Jokowi presiden tiga periode tanpa amandemen UUD 1945 Pasal 7 andai Jokowi bersedia menjadi Cawapresnya Prabowo.
Lantas melalui partai apa bila Ganjar-Erick gagal mendapatkan tiket nyapres dari PDIP? Desas-desus berkembang menyebutkan melalui “pertarungan” di Partai Golkar khususnya melalui Faksi LBP dan isu turunnya ambang batas minimal persyaratan pencalonan presiden atau presidential threshold dari 20 persen menjadi 10 persen. Bahkan tidak menutup kemungkinan Presiden Jokowi mengeluarkan Perppu nol atau 10 persen andai Mahkamah Konstitusi menolak judicial review UU No 7 tahun 2017 Pasal 222 tentang Presidential threshold yang diajukan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Wallahua’lam bish-shawab
Jakarta, 12 Muharram 1444/10 Agustus 2022
Sumber: suaranasional.com
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid