"Supaya bisa menghasilkan kembali pertumbuhan ekonomi, kalau dulu pak Harto melakukan stabilisasi, dan itu artinya ada kekuatan militer di belakang proses pembangunan waktu itu."
"Tapi sekarang dalam demokrasi mustinya institusi-institusi yang berfungsi bukan lagi stabilisasi, pak Jokowi seringkali juga agak kacau," beber Rocky.
Presiden Joko Widodo dinilai sering kacau lantaran anggapannya terhadap stabilisasi, padahal yang paling penting adalah profesionalitas institusi.
"Menganggap bahwa stabilitas penting, bukan stabilitasnya yang penting, tapi profesionalitas dari institusi-institusi itu," pungkas Rocky.
Sumber: NewsWorthy
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid