Namun, sekarang polisi semakin menjadi alat politik bagi kaum yang berkuasa, lantaran menonjol sebagai kekuatan yang memukul, bukan mengayomi masyarakat.
"Tapi makin kesini, Polisi semakin jadi alat politik yg berkuasa, semakin brangasan, menonjol sbg kekuatan pemukul bukan pengayom !" ucapnya yang dikutip dari Twitter @RamliRizal, Selasa (16/8).
Saat Gus Dur melakukan reformasi ABRI, termasuk memisahkan Polisi dari TNI: Polisi dharapkan netral, tidak main politik, jadi pengayom masyarakat. Tapi makin kesini, Polisi semakin jadi alat politik yg berkuasa, semakin brangasan, menonjol sbg kekuatan pemukul bukan pengayom !
Polisi disebut ibarat pistol, mereka bisa melakukan pencegahan tindak kriminal, atau bahkan melakukan tindak kriminal, bergantung dengan siapa yang menggunakannya.
"Alat ya gimana yg menggunakannya, pak, ibarat pistol dia buat lakukan tindakan kriminal atau mencegah tindakan kriminal, tergantung yg menggunakannya..." cuit akun Twitter @Pine***.
Sumber: NewsWorthy
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid