Hal ini lantaran karena terjadi hal yang melegalkan kepentingan yang ilegal.
Baca Juga: Refly Harun Beri Kritikan Pedas Soal Pemilihan Capres 2024: Itu Menjelaskan Kenapa Orang Seperti Gatot Nurmantyo Tidak Ada
“Yang lebih parah lagi dan menurut saya yang menakutkan ini adalah gampangnya melegalkan kepentingan yang ilegal”,” ujar Gatot Nurmantyo dalam diskusi di kantor sekretariat KAMI di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (18/8).
Gatot lantas menilai Indonesia sudah dikuasai oligarki ekonomi hingga oligarki politik dan sangat murah untuk digadaikan.
Alasannya, karena untuk mengusai Indonesia hanya butuh menaklukkan kurang dari 10 orang. Biayanya juga tidak mahal.
“Cukup 10 orang saja sudah menguasai Indonesia. Tidak mahal-mahal amat, R 50 triliun sudah beres,” beber deklarator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).
Menurut dia, jika ada negara lain yang hendak menguasai Indonesia tidak perlu menggunakan pendekatan militer.
“Maaf Pak, China tidak akan menginvasi dengan tentaranya, ngapain? Dia banyak duit kok,” jelasnya.
“Karena dia masuk ke sini dengan bebas, karena aturan kan bisa dibeli. Ya tadi, melegalkan yang ilegal," sambungnya.
Sementara fungsi pengawasan regulasi dalam bentuk legislasi di DPR pada akhirnya juga tergantung pada keputusan 9 ketua umum partai politik.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});“Di DPR semuanya tergantung pada ketum partai. Contoh sekarang saja (kasus) yang lagi maju, adakah anggota DPR yang bicara? Nggak ada, diam semuanya," pungkas Gatot Nurmantyo.
Sumber: NewsWorthy
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid