Menurut Rico, dengan harga sapi yang melambung tinggi mencapai Rp 160 ribu tersebut masyarakat pun juga tidak sanggup membeli karena terlalu tinggi harganya.
Untuk memastikan ketersediaan daging menjelang perayaan Hari Raya Kurban nanti, biasanya Dinas Pangan bersama Dinas Pertanian, Bidang Perekonomian, Setda, dan Rumah Potong Hewan (RPH) mengadakan survei Hari Besar Kebesaran Nasional (HBKN) menjelang hari raya Kurban setiap tahunnya.
"Jika saat survei ditemukan harga daging sapi naiknya berlebihan, maka diimbau untuk menurunkan harga ke para pedagang," kata dia.
Baca Juga: Penyebaran PMK Meluas, Empat Pasar Hewan Ternak Ditutup Sementara
Harga daging ayam juga mengalami kenaikan harga sejak Idulfitri 1443 Hijriah hingga sekarang, yakni dari Rp 25 ribu per kilogram menjadi Rp 30 ribu per kilogramnya. "Faktor yang menyebabkan harga ayam masih naik juga karena ketersediaannya berkurang dan permintaan masih meningkat hingga saat ini," kata Rico.
Seorang warga Kota Solok Tirta Syanin (29) mengaku tidak sanggup membeli daging sapi dengan harga yang belum juga turun. "Kalau harga daging masih tinggi, saya lebih memilih beli ikan saja dulu untuk keluarga," ungkapnya. Ia mengatakan saat ini daging juga tidak terlalu menjadi kebutuhan pokok di rumahnya.
Sumber: republika.co.id
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid