Wasekjen PA 212 ancam bubarkan konser Coldplay, 'pertaruhan bagi Indonesia di mata internasional'

- Selasa, 16 Mei 2023 | 12:00 WIB
Wasekjen PA 212 ancam bubarkan konser Coldplay, 'pertaruhan bagi Indonesia di mata internasional'

"Soalnya ini band sekelas Coldplay yang punya massa ratusan juta orang."

Padahal, sambung Nuran, nama Indonesia sedang 'naik daun' di negara-negara Asia untuk menggelar konser.

Pasalnya pasar konser musik di Indonesia terbilang tinggi merujuk pada jumlah penduduk terbanyak di dunia dan angka kelas menengah atas yang tinggi.

Ditambah lagi setelah pandemi Covid-19 di Indonesia mereda dan kegiatan skala besar diperbolehkan, acara-acara konser musik selalu dibanjiri penonton.

Kemudian dari segi teknis, kata Nuran, Indonesia terbilang baik. Itu terbukti dari gelaran konser BlackPink pada Maret lalu.

"Konsernya sukses besar dari kacamata promotor, tiket terjual habis dan penyelenggaraan lancar."

"Dan Coldplay bisa dibilang titik pertaruhan bagi banyak pihak."

Kata Nuran, Polri dan pemerintah harus segera menyikapi ancaman PA 212 untuk membuktikan kepada publik dan artis mancanegara bahwa perhelatan di Stadion Utama Gelora Bung Karno nanti dipastikan aman.

"Kalau polisi diam saja, ya nama Indonesia akan jelek."

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Trunoyudo Wisnu Andika, mengatakan pihak penyelenggara konser Coldplay belum mengajukan izin keramaian secara resmi.

Kendati demikian, dia menyebut siap mengamankan jalannya konser tersebut lantaran Polda Metro Jaya sudah memiliki standar operasional dalam mengamankan konser.

Dia juga berkata kedatangan band asal Inggris ini jangan dikaitkan dengan pesta demokrasi meskipun waktu penyelenggaraannya berdekatan dengan Pemilu 2024.

Polisi, katanya, memastikan kegiatan masyarakat akan tetap berjalan dengan aman.

Sejauh ini, Polda Metro Jaya sambungnya telah berkoordinasi dengan pihak panitia. Promotor juga disebut telah mengantongi izin dari pengelola Stadion Utama Gelora Bung Karno serta Kemenparekraf.

"Pihak panitia belum mengajukan izin [keramaian], karena masih lama. Namun mereka sudah berkoordinasi dengan kami," ujar Trunoyudo Wisnu Andika.

Baca juga:

Sementara itu pihak promotor PK Entertainment belum menanggapi permintaan wawancara BBC News Indonesia.

Di akun Instagramnya, PK Entertainment meminta fans Coldplay agar berhati-hati dengan bentuk penipuan mengenai penjualan tiket.

Adapun perwakilan Persaudaraan Alumni 212, Bernard Abdul Jabbar, mengatakan pernyataan Wasekjen Novel Bamukmin itu adalah "pendapat pribadi" dan bukan sikap resmi kelompoknya.

Akan tetapi dia tidak menampik pernyataan tersebut bertentangan dengan PA 212.

"Itu pendapat pribadi. Meskipun kalau komentar pribadi sah-sah saja," kata Bernard Abdul Jabbar kepada BBC News Indonesia.

"Kami kalau ada pernyataan, harus rapat dulu."

Untuk diketahui, Persaudaraan Alumni 212 merupakan ormas baru pengganti Front Pembela Islam (FPI) setelah organisasi ini dibubarkan pemerintah pada 21 Juni 2019 karena disebut melanggar ketertiban dan keamanan serta bertentangan dengan hukum.

Kelompok ini pula yang menuntut agar Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ditangkap karena dituduh telah menodai agama.

Selain menolak konser Lady Gaga pada tahun 2012, FPI juga memprotes penyelenggaraan acara pemilihan raju sejagat Miss World pada 2013.

Sumber: bbc.com

Halaman:

Komentar

Terpopuler