Jadi, apa yang terjadi di Gorontalo adalah fenomena migrasi udang muda yang harus kembali ke air tawar.
Daisy bilang, udang biasanya bermigrasi di malam hari. Saat bermigrasi mereka akan berenang di dekat bawah rumput-rumput yang menjuntai ke air.
Udang juga sebetulnya tidak terlalu tahan panas. Dalam video disebutkan bahwa ribuan udang ini keluar dari pipa bocor. Kemungkinan, mereka telah menjadikan pipa sebagai jalur migrasi. Namun, karena pipanya bocor, udang-udang muda ini mencari jalan lain untuk menuju air tawar.
“Jadi karena saluran air ini dingin, gak langsung terpapar matahari. Artinya, kalau mereka harus bermigrasi siang atau malam, mereka lebih memilih lewat saluran air, karena air di pipa relatif adem, enggak langsung terkena sinar Matahari. Matahari tidak bisa tembus pipa,” ujar Daisy.
Namun, jika di wilayah tersebut ada sungai, udang kemungkinan akan memilih lewat sungai. Sebab, berjalan di darat atau genangan air rendah akan berisiko buat mereka. Ini karena udang tidak seperti kepiting yang dirancang bisa berjalan di darat.
“Udang itu harus mengikuti air, udang sulit untuk jalan di darat. nggak seperti kepiting merah. Kalau kepiting merah kan di darat bisa berjalan. Kalau udang itu sulit. Udangnya yang di video bukan jalan lho, itu berenang. Berenang cepat,” paparnya.
Dengan begitu, fenomena ribuan udang naik ke darat di Gorontalo adalah peristiwa biasa dan alamiah. Tidak terkait akan adanya bencana. Menjadi aneh karena memang manusia jarang melihat migrasi udang yang biasanya dilakukan di malam hari.
Sumber: kumparan.com
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid