Sebagaimana diketahui berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan yang dilakukan OJK pada tahun 2019 yang menunjukkan indeks literasi keuangan mencapai 38,03 persen dan indeks inklusi keuangan 76,19 persen, di mana di dalam capaian tersebut, literasi asuransi hanya tercatat sebesar 19,4 persen lebih rendah dari indeks literasi perbankan yang mencapai 36,12 persen.
Holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Asuransi dan penjaminan Indonesia Finansial Group (IFG) yang membawahi beberapa anak perusahaan yang membidangi asuransi melihat rendahnya literasi tersebut menjadi sebuah tantangan untuk perlu dijawab.
Wakil Direktur Utama IFG Hexana Tri Sasongko menyebut dalam meningkatkan literasi perusahaan tidak hanya fokus kepada masyarakat kelas menengah saja melainkan juga kepada ekosistem termasuk didalamnya regulator.
"Melakukan literasi tidak hanya konotasi kepada rakyat kecil tapi juga kepada ekosistem, kepada regulator, kepada pemerintah, kepada masyarakat umum," ujar Hexana, Sabtu (4/6/2022).
Hexana menyebut, literasi tersebut akan mengarahkan kepada paradigma yang benar salah satunya dengan memasukan kurukiulum terkait asuransi dan keaktuarian kedalam perguruan tinggi.
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid