Kerja sama ini merupakan tindak lanjut Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani Menteri Energi Indonesia dan Menteri Energi Azerbaijan pada 30 April 2021 secara virtual. MoU mencakup peningkatan kerja sama dalam pengembangan migas, energi alternatif dan energi terbarukan.
"Kami mendapatkan dukungan penuh dari Menteri Energi Azerbaijan dan jajarannya untuk bekerja sama sebagai tindak lanjut MoU yang sudah ditandatangani Menteri Energi Azerbaijan dan Indonesia," jelas Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Tutuka Ariadji di Azerbaijan dalam keterangannya Minggu (5/6).
Tutuka menyampaikan, Ditjen Migas dan SKKMIGAS memfasilitasi pertemuan antara Pertamina Hulu Energi dan SOCAR (BUMN Azerbaijan), serta juga perusahaan lainnya danĀ mendapat sambutan positif. Selanjutnya, Pertamina Hulu Energi akan menindaklanjutinya dengan menyampaikan potensi lapangan-lapangan migas secara lebih detil, kriteria atau keinginan spesifik dan sebaliknya potensi yang bisa dikerja samakan dari pihak Azerbaijan.
"PHE akan berkomunikasi langsung dengan pihak perusahaan Azerbaijan. Kedutaan Besar RI untuk Azerbaijan yang dipimpin Dubes Hildi Hamid sangat membantu dan mendukung terselenggaranya pertemuan ini dan ke depan akan membantu memantau bersama kami perkembangan tindak lanjut tersebut," papar Tutuka.
Pemerintah Indonesia berharap kerja sama ini dapat dikonkritkan, mengingat Azerbaijan merupakan negara strategis dengan potensi migas besar dan kemampuan mengembangkan energi terbarukan yang kuat sehingga menjadi tumpuan negara-negara di sekitarnya dan bahkan juga untuk negara-negara di Eropa.
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid