Sinyal stagflasi sudah disampaikan oleh Bank Dunia, di mana hal itu tidak terlepas dari adanya kenaikan harga akibat perang di Ukraina yang memicu krisis keuangan di negara-negara berkembang. Bank Dunia bahkan telah memangkas pertumbuhan ekonomi dunia dari sebelumnya 4,1% menjadi 2,9% dan menyebut resesi global menjadi suatu hal yang sulit untuk dihindari.
Hingga pukul 10.15 WIB, rupiah mencatatkan apresiasi 0,67% ke level Rp14.418 per dolar AS. Rupiah juga menguat terhadap dolar Australia (0,94%), poundsterling (0,83%), dan euro (0,88%).
Pada saat yang bersamaan, rupiah menjadi mata uang terbaik di Asia. Rupiah unggul terhadap yen (1,06%), dolar Taiwan (1,04%), baht (0,95%), dolar Singapura (0,80%), ringgit (0,76%), dolar Hong Kong (0,65%), yuan (0,64%), dan won (0,61%).
Sumber: jpnn.com
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid