Di samping teks ini terdapat peta - yang belum pernah dilaporkan sebelumnya - yang menggambarkan bukan hanya Israel tetapi juga wilayah yang diduduki Israel.
Ini termasuk wilayah Palestina yang diduduki - termasuk Tepi Barat, Yerusalem Timur, dan Jalur Gaza - dan Dataran Tinggi Golan yang diduduki, yang berada di barat daya Suriah.
Peta tersebut tampaknya menggambarkan wilayah-wilayah ini sebagai bagian dari negara Israel.
Peta tersebut tidak membedakannya dari wilayah-wilayah pada peta yang sebenarnya berada di Israel.
Hal ini bertentangan dengan status wilayah tersebut menurut hukum internasional - dan juga bertentangan dengan posisi pemerintah Inggris, yang mengakui Tepi Barat, Yerusalem Timur, Gaza, dan Dataran Tinggi Golan sebagai wilayah pendudukan Israel.
Peta tersebut penting karena JNF UK telah mendanai permukiman ilegal Israel di wilayah Palestina yang diduduki.
Middle East Eye mengajukan hal ini kepada Tony Blair Institute for Global Change (TBI), menanyakan apakah lembaga tersebut atau Blair sendiri yang ingin berkomentar, tetapi belum mendapat tanggapan hingga saat berita ini dipublikasikan.
MEE juga menanyakan apakah Blair akan mengundurkan diri dari perannya sebagai pelindung kehormatan JNF UK.
Pelindung kehormatan lainnya selain Blair termasuk Kepala Rabbi Inggris Ephraim Marvis dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Profil Tony Blair
Sir Anthony Charles Lynton Blair atau yang populer dikenal dengan nama Tony Blair merupakan mantan perdana menteri Inggris yang menjabat selama 10 tahun dari Mei 1997 hingga Juni 2007.
Blair merupakan tokoh Partai Buruh hingga 2007. Pada 2008, dia menjadi Founder Faith and Globalisation Initiative, sebuah kelompok universitas internasional guna membentuk jaringan global yang berfokus pada keyakinan dan globalisasi.
Sejak remaja, Blair sudah menyelami dunia politik. Ia menjadi pemimpin partai Buruh pada Juli 1994 dengan meraup dukungan 57 persen suara.
Blair bahkan menjadi perdana menteri termuda dalam sejarah Inggris karena terpilih pada 1997.
Blair pernah mengenyam pendidikan di Fettes College di Edinburg dan Universitas Oxford.
Putra pengacara Leo Blair itu mempelajari hukum dengan peminatan religius dan musik populer, serta hukum ketenagakerjaan dan komersial.
Selain menjadi dewan pengawas Danantara, Tony Blair juga menjadi dewan pengarah pembangunan ibu kota negara baru.
Presiden ke-7 Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), memilihnya dengan harapan dapat membangun kepercayaan dunia terhadap rencana pembangunan ibu kota negara baru.
Sumber: CNN
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid