Ia juga mengungkapkan startup di Indonesia tumbuh sangat cepat pada beberapa tahun terakhir dengan peringkat jumlah startup di Indonesia adalah nomor 5 dunia. Dan terjadilah peningkatan pertumbuhan cukup tajam dalam hal jumlah startup.
"Namun, permasalahan di tahun ini adalah potensi pendanaan yang semakin sedikit. Jika kita mengacu pada data dealroom, pendanaan pada tahun ini akan turun jauh dibandingkan tahun depan," ujarnya.
Nailul mengungkapkan saat ini memang harus mulai memikirkan untuk keluar dari jebakan bakar duit. Kemudian juga harus pintar mencari perusahaan Venture Capital yang dipercaya oleh beberapa perusahaan besar sehingga Venture Capital lainnya tertarik untuk memberikan pendanaan lanjutan.
"Saya kuatir kalau semakin sedikit pendanaan, kemudian startup semakin banyak dan eskponensial, bisa terjadi bubble. Ditambah lagi nampaknya The Fed juga melakukan kebijakan pengetatan uang yang paling enggak berpengaruh negatif ke beberapa perusahaan startup digital di hampir seluruh dunia," tutupnya.
Sumber: suara.com
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid