Kronologi Penjemputan Paksa
Delpedro dikabarkan dijemput paksa dari kantor Lokataru pada Senin malam, 1 September 2025, sekitar pukul 22.45 WIB.
Lokataru Foundation melalui akun Instagram resminya menuliskan:
"Alerta! Alerta! Alerta! Direktur Lokatoru Foundation Delpedro Marhaen Di Jemput Paksa Oleh Polda Metro Jaya Tanpa Ada Penjelesan!," tulis akun @lokataru_foundation, dikutip Selasa, 2 September 2025.
Polisi membenarkan penangkapan tersebut.
“Jadi benar, Polda Metro Jaya dalam hal ini penyidik dari Direktorat Reskrimum telah melakukan penangkapan terhadap Saudara DMR," kata Ade Ary.
Hingga kini, Delpedro masih menjalani pemeriksaan intensif terkait dugaan ajakan hasutan provokatif dengan melibatkan pelajar.
Atas perbuatannya, Delpedro diduga melanggar Pasal 160 KUHP, Pasal 45A Ayat 3 Juncto Pasal 28 Ayat 3 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2024 tentang ITE, hingga Pasal 76H Jo Pasal 15 Jo Pasal 87 UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.
Ade Ary menegaskan bahwa penyidikan dilakukan sesuai prosedur.
“Upaya yang dilakukan oleh penyidik itu senantiasa tunduk dan patuh pada SOP (standar operasional prosedur) dan peraturan perundang-undangan yang berlaku," ujarnya.
👇👇
Gelombang Kecaman
Solidaritas Masyarakat Sipil mengecam penangkapan Delpedro sebagai tindakan represif.
Mereka menilai langkah aparat mencederai prinsip demokrasi dan hak asasi manusia.
“Penangkapan ini merupakan tindakan represif yang mencederai prinsip demokrasi dan hak asasi manusia," tulis Solidaritas untuk Delpedro Marhaen dalam pernyataan sikapnya.
Sumber: VIVA
Artikel Terkait
OTT KPK Gagalkan Gubernur Riau Kabur, Ini Identitas dan Modus yang Bikin Heboh
BREAKING: KPK Umumkan Nasib Gubernur Riau Abdul Wahid Pagi Ini! Ini Fakta OTT dan Uang Sitaan Rp1 Miliar+
Ustadz Abdul Somad Beri Dukungan Usai Gubernur Riau Abdul Wahid Kena OTT KPK, Ini Pesan Hadistnya
OTT KPK! Harta Fantastis Gubernur Riau Abdul Wahid Tembus Rp4,8 Miliar, Ini Rinciannya