Pendeta Dr Asaf T Marpaung sebagai pelapor yang merupakan Pemimpin Gereja IRC mengatakan sudah 4 tahun laporan pengaduan jemaat IRC belum juga tuntas oleh Polrestabes Medan.
"Kami berharap kepastian hukum di negeri ini untuk kasus perusakan Gereja IRC yang terjadi pada 14 Mei 2018 yang lalu," ujarnya, Kamis (23/6/2022).
Pdt Dr Asaf Marpaung menambahkan, selama 4 tahun ini, proses perkara tidak ada kepastian hukum yang jelas dari aparat.
"Pelaku yang dilaporkan GT Marbun dkk, merupakan mantan jemaat IRC [keluar April 2015], hingga saat ini masih bebas berkeliaran dan kami nilai terkesan kebal hukum. Ada apa ini, di mana letak keadilan hukum di negeri ini," cetus Pdt Dr Asaf Marpaung yang didampingi kuasa hukum Tribrata Hutauruk SH, MH.
Pdt Dr Asaf Marpaung menerangkan, beberapa waktu lalu Majelis Pimpinan Pusat Indonesia Revival Church (IRC) telah melayangkan surat ke Direskrim Kriminal Umum (Direskrimmum) Polda Sumut perihal pengaduan jemaat Gereja IRC untuk dilakukan gelar perkara.
"Dalam surat tersebut, kami minta agar dilakukan penegakan hukum/kepastian hukum dan kepada pelaku untuk segera diseret ke meja pengadilan untuk diadili sesuai perbuatan pidanan yang melanggar hukum pasal 170 KHUP," beber Pdt Dr Asaf Marpaung yang juga Pemimpin Gereja IRC se-Indonesia.
Artikel Terkait
OTT KPK Gagalkan Gubernur Riau Kabur, Ini Identitas dan Modus yang Bikin Heboh
BREAKING: KPK Umumkan Nasib Gubernur Riau Abdul Wahid Pagi Ini! Ini Fakta OTT dan Uang Sitaan Rp1 Miliar+
Ustadz Abdul Somad Beri Dukungan Usai Gubernur Riau Abdul Wahid Kena OTT KPK, Ini Pesan Hadistnya
OTT KPK! Harta Fantastis Gubernur Riau Abdul Wahid Tembus Rp4,8 Miliar, Ini Rinciannya