Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) mengadukan soal penyimpangan perkara sapi yang terjadi di sejumlah wilayah. Laporan MAKI disampaikan ke Satgas Khusus Penanganan Tindak Pidana Korupsi Polri di Gedung Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Jumat (20/5/2022).
Koordinator MAKI Boyamin Saiman menyebutkan setidaknya ada tiga persoalan yang terkait dengan permasalahan sapi yang menyebabkan terjadinya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) hingga merugikan masyarakat selaku konsumen dan peternak.
"Saya melakukan pengaduan masyarakat atas dugaan penyimpangan dalam perkara sapi," kata Boyamin. Menurut Boyamin, PMK yang kini mewabah di sejumlah wilayah di Indonesia berkaitan dengan impor sapi utuh dan sapi hidup.
"Diduga ada penyimpangan terkait izin-izin impor," kata dia. Dikatakan pula bahwa sapi yang diimpor merupakan sapi hidup bukan daging sapi. Diduga sapi yang diimpor ada beberapa yang tidak penuhi syarat tetapi tetap diterima sehingga berpotensi adanya penyakit pada hewan ternak.
"Sapinya sakit itu masuk karena tata kelolanya, kemudian pengawasannya juga buruk diduga gitu. Selain itu, mungkin karena ini menjelang Lebaran butuh mengejar keuntungan saja, ya, sudah ramai-ramai sehingga pengawasan jadi kendor dugaannya," ujar Boyamin.
Persoalan kedua berkaitan dengan program inseminasi atau kawin suntik pada sapi ada dugaan pemungutan biaya untuk program gratis tersebut. "Berdasarkan dari wilayah Blora, itu (inseminasi) harusnya masyarakat itu gratis ternyata bayar," ungkapnya.
Ketiga, lanjut Boyamin, terkait dengan program penggemukan sapi. Hal ini berkaitan dengan tata kelola anggaran penggemukan sapi berkaitan.
Artikel Terkait
OTT KPK Gagalkan Gubernur Riau Kabur, Ini Identitas dan Modus yang Bikin Heboh
BREAKING: KPK Umumkan Nasib Gubernur Riau Abdul Wahid Pagi Ini! Ini Fakta OTT dan Uang Sitaan Rp1 Miliar+
Ustadz Abdul Somad Beri Dukungan Usai Gubernur Riau Abdul Wahid Kena OTT KPK, Ini Pesan Hadistnya
OTT KPK! Harta Fantastis Gubernur Riau Abdul Wahid Tembus Rp4,8 Miliar, Ini Rinciannya