SINAR HARAPAN—Kejaksaan Agung masih melakukan penyidikan terhadap dugaan korupsi di lingkungan PT TimahT bk, yang nilai kerugiannya diperkirakan mencapai triliunan rupiah.
Hingga saat ini penyidik Kejagung juga belum menetapkan siapa tersangka dalam perkara korupsi tersebut. Sebelumnya penyidik telah memeriksa Direktur Utama (Dirut) PT Timah pada akhir Desember lalu.
Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Adriansyah mengatakan nilai kerugian negara dalam dugaan korupsi itu bahkan melebihi kasus PT Asabri yang mencapai Rp22,7 triliun.
"Udah ada bayanganlah, tapi BPKP sudah mulai masuk. Belum berani [menyebutkan], lebih dari itu [triliunan]. Kayanya kalau biaya reklamasi itu besar sekali, lebih dari itulah [kasus Asabri]," kata Febrie, seperti dikutip Bisnis.com.
Perkara korupsi ini, kata Febrie, telah berdampak pada kondisi wilayah tambang yang izin usahanya telah dipermainkan sehingga kondisi wilayah tersebut mengalami kerusakan berat.
Pada akhir Desember lalu penyidik kembali memeriksa Direktur Utama (Dirut) PT Timah, berinisial MRPT. Pemeriksaan oleh tim penyidik Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) itu terkait dengan kelanjutan pengusutan dugaan korupsi di PT Timah 2015-2022.
“MRPT diperiksa sebagai saksi atas perannya selaku direktur utama PT Timah Tbk,” kata Kepala Pusat Penerangan dan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Ketut Sumedana waktu itu.
Artikel Terkait
OTT KPK Gagalkan Gubernur Riau Kabur, Ini Identitas dan Modus yang Bikin Heboh
BREAKING: KPK Umumkan Nasib Gubernur Riau Abdul Wahid Pagi Ini! Ini Fakta OTT dan Uang Sitaan Rp1 Miliar+
Ustadz Abdul Somad Beri Dukungan Usai Gubernur Riau Abdul Wahid Kena OTT KPK, Ini Pesan Hadistnya
OTT KPK! Harta Fantastis Gubernur Riau Abdul Wahid Tembus Rp4,8 Miliar, Ini Rinciannya