METRO SULTENG-Proyek pengembangan parawisata di Desa Batusuya rusak sebelum diresmikan oleh Kementrian Parawisata. Pasalnya pekerjaan tersebut diduga asal-asalan.
Dana sebesar Rp 400 juta dari Kementrian Parawisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) melalui Dinas Parawisata Kabupaten Donggala itu baru 3 bulan dikerjakan sudah rusak bahkan bangunan seperti gajebo hilang.
"Ada gajebo yang dibangun 10 unit itu sudah hilang 1 unit tinggal pondasinya kayu sama seng so tidak ada tidak tau kemana," kata Sapri warga Batusuya, Jumat (26/1).
Menurut Sapri, awalnya ada 16 unit bangunan terlihat di lokasi wisata Labuan Tongo yang dibangun oleh aparat Desa Batusuya. Selain itu ke 16 bangunan itu yakni 10 unit gajebo, 4 unit kantin dan 2 unit MCK.
Informasi yang dihimpun media ini, proyek pengembangan wisata Labuan Tongo yang dikerjakan oleh aparat Desa Batusuya itu diduga menggunakan pasir pantai.
Hal itu dibuktikan dengan temuan tim liputan di lokasi proyek yang dikerjakan oleh para pemborong.
Artikel Terkait
OTT KPK Gagalkan Gubernur Riau Kabur, Ini Identitas dan Modus yang Bikin Heboh
BREAKING: KPK Umumkan Nasib Gubernur Riau Abdul Wahid Pagi Ini! Ini Fakta OTT dan Uang Sitaan Rp1 Miliar+
Ustadz Abdul Somad Beri Dukungan Usai Gubernur Riau Abdul Wahid Kena OTT KPK, Ini Pesan Hadistnya
OTT KPK! Harta Fantastis Gubernur Riau Abdul Wahid Tembus Rp4,8 Miliar, Ini Rinciannya