Bukan saja MR yang berupaya mengelabui petugas penegak perda, empat siswa SMP itu juga ikut berbohong. Mereka mengaku sekolahannya sedang libur. “Kami cross check ke sekolah sekaligus mengantarkan mereka, ternyata sekolahannya masuk,” ungkap Suharono menyayangkan perilaku ke empat siswa itu.
Di titik berbeda petugas penegak perda ini juga menjaring tujuh siswa yang sedang membolos di warung kopi Kelurahan Kauman. “Ada 7 pelajar yang terjaring. Enam laki-laki dan satu perempuan,” lanjut Suharono.
Ketujuh siswa itu berasal dari sekolah berbeda. Ada yang dari sekolah negeri dan swasta. Dari dua lokasi tersebut, Satpol PP menjaring sebanyak 13 pelajar yang membolos. Sesuai aturan, seluruh pelajar yang dijaring itu akan diberikan pembinaan.
“Kami juga minta pengelola warung kopi, untuk tidak melayani anak sekolah yang masih mengenakan seragam. Apalagi saat masih jam belajar pukul 09.00 sampai pukul 11.00,” ungkap Suharono berharap razia ini bisa mencegah perilaku menyimpang anak-anak sekolah di Kota Angin.
Untuk mendapatkan berita-berita terkini Jawa Pos Radar Kediri, silakan bergabung di Grup Telegram "Radar Kediri". Caranya klik link join telegramradarkediri. Sebelumnya, pastikan Anda sudah menginstal aplikasi Telegram di ponsel.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: radarnganjuk.jawapos.com
Artikel Terkait
OTT KPK Gagalkan Gubernur Riau Kabur, Ini Identitas dan Modus yang Bikin Heboh
BREAKING: KPK Umumkan Nasib Gubernur Riau Abdul Wahid Pagi Ini! Ini Fakta OTT dan Uang Sitaan Rp1 Miliar+
Ustadz Abdul Somad Beri Dukungan Usai Gubernur Riau Abdul Wahid Kena OTT KPK, Ini Pesan Hadistnya
OTT KPK! Harta Fantastis Gubernur Riau Abdul Wahid Tembus Rp4,8 Miliar, Ini Rinciannya