Super Canggih! Mengenal B2 Spirit, Pesawat Bomber Siluman Milik AS Diduga Targetkan Situs Nuklir Iran

- Minggu, 22 Juni 2025 | 13:45 WIB
Super Canggih! Mengenal B2 Spirit, Pesawat Bomber Siluman Milik AS Diduga Targetkan Situs Nuklir Iran




POLHUKAM.ID - Amerika Serikat (AS) dilaporkan mengerahkan bomber siluman B-2 Spirit dalam serangan terhadap target strategis di Iran. 


Pesawat tempur canggih ini menjadi andalan AS untuk operasi serangan presisi dengan risiko deteksi minimal. 


Lalu, apa keunggulan B2 Spirit dan bagaimana dampaknya bagi Iran?


Apa Itu Bomber B2 Spirit?

B-2 Spirit adalah bomber siluman strategis buatan Northrop Grumman yang mampu membawa senjata nuklir dan konvensional. 


Dengan bentuk seperti pesawat futuristik, B2 dirancang untuk menghindari deteksi radar musuh.


"B2 Spirit adalah salah satu pesawat paling mematikan di dunia karena kemampuannya menembus pertahanan udara tanpa terdeteksi," kata Marsekal Udara (Purn.) John E. Hyten, mantan Wakil Ketua Kepala Staf Gabungan AS, dalam wawancara dengan Defense News (18 Juni 2025).


Keunggulan Bomber B2 Spirit


Teknologi Siluman (Stealth)


B2 memiliki signatur radar sangat rendah, membuatnya hampir tak terlihat oleh sistem pertahanan udara Iran.


"B2 bisa menembus wilayah udara yang dipertahankan dengan radar canggih sekalipun," jelas Dr. Rebecca Grant, analis pertahanan dari IRIS Independent Research, dikutip dari Air Force Magazine (20 Juni 2025).


Jangkauan Global Tanpa Pengisian Bahan Bakar


B2 mampu terbang 11.000 km tanpa isi ulang bahan bakar, memungkinkan serangan dari pangkalan AS tanpa harus transit.


Muatan Senjata Besar


Bisa membawa 20.000 kg persenjataan, termasuk bom bunker buster (GBU-57) yang mampu menghancurkan fasilitas bawah tanah Iran.


Dampak Serangan B2 terhadap Iran Hancurnya Fasilitas Nuklir dan Militer


AS kemungkinan menargetkan situs pengayaan uranium Natanz atau pangkalan Garda Revolusi.


"Serangan presisi B2 bisa melumpuhkan infrastruktur kritis Iran dalam satu misi," ungkap David Deptula, mantan jenderal AU AS, dalam The National Interest (19 Juni 2025).


Iran Kesulitan Mendeteksi dan Menangkis

Sistem pertahanan udara Iran, termasuk S-300 dan Bavar-373, mungkin tidak cukup efektif melawan B2.


"Kami belum memiliki teknologi yang bisa mendeteksi B2 secara konsisten," ujar Jenderal Amir Ali Hajizadeh, komandan Aerospace Force IRGC, dalam wawancara Tasnim News.


Eskalasi Ketegangan Regional

Iran bisa balas dendam dengan serangan proksi ke pangkalan AS di Irak atau melalui kelompok Hizbullah.


"Setiap serangan AS akan dibalas dengan kekuatan yang setara," ancam Presiden Iran Ebrahim Raisi dalam pidato di IRIB News (21 Juni 2025).


Sementara itu, Pentagon belum mengonfirmasi secara resmi penggunaan B2, tetapi laporan intelijen menunjukkan peningkatan aktivitas bomber ini di Pangkalan Whiteman, Missouri, dan Diego Garcia.


tags


AS Serang 3 Fasilitas Nuklir Iran


Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan bahwa AS telah menyelesaikan "serangan yang sangat sukses" terhadap tiga titik fasilitas nuklir di Iran, Sabtu (21/6/2025).


Dalam Truth Social, Trump menyatakan bahwa semua pesawat AS telah keluar dari ruang udara Iran, di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.


Serangan tersebut dilancarkan setelah Israel dilaporkan meminta AS terlibat dalam serangan udara yang sudah dilakukannya duluan terhadap sejumlah titik di Iran.


Israel juga telah menyerang beberapa fasilitas yang terkait dengan program pengembangan nuklir Teheran sebelumnya.


Keterlibatan AS dalam agresi Israel terhadap Iran, menentang peringatan Teheran supaya AS tidak ikut campur, diperkirakan akan menyebabkan pemburukan eskalasi yang tak terhindarkan di kawasan.


Serangan tersebut membuka kemungkinan serangan balasan Iran ditujukan kepada sejumlah pangkalan militer AS yang terletak di berbagai daerah di kawasan Timur Tengah.


Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menyatakan dalam pesan videonya baru-baru ini bahwa keterlibatan AS dalam konflik dengan Israel akan menimbulkan konsekuensi yang sangat berat.


Media AS sebelumnya melaporkan bahwa alutsista militer AS, di antaranya pesawat siluman pengebom B-2 dan rudal penghancur bunker yang efektif dalam menghancurkan struktur di bawah seperti fasilitas nuklir Iran, digunakan dalam operasi serangan itu.


Serangan Israel terhadap Iran yang diluncurkan sejak 13 Juni memicu operasi balasan Teheran yang mencakup serangan rudal ke Tel Aviv, sehingga menyebabkan banyak korban tewas dan terluka di kedua belah pihak.


Sumber: Suara

Komentar