TASS melaporkan serangan itu juga menghantam pasar dan rumah sakit bersalin di kota Donetsk. Serangan artileri ke rumah sakit itu memicu kebakaran sehingga pasien dipindahkan ke ruang bawah tanah, menurut petinggi kelompok separatis pro-Rusia di wilayah Donetsk.
Belum ada konfirmasi independen tentang serangan itu dan Reuters belum bisa memastikan kebenarannya. Pemerintah Ukraina juga belum menanggapi laporan tersebut.
Pemimpin separatis Donetsk Denis Pushilin berjanji untuk mengerahkan lebih banyak tentara Rusia untuk melawan Ukraina.
Rusia juga melaporkan bahwa seorang anak termasuk di antara korban tewas dan sedikitnya 22 orang terluka. Pada Senin malam, mengutip seorang koresponden Rusia, mereka melaporkan serangan ke rumah sakit bersalin.
"Berkat tindakan cepat staf, tidak ada korban luka," kata kantor berita RIA.
Juru bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan para pejabat telah melihat laporan tentang serangan di rumah sakit itu.
Artikel Terkait
Kode HTML Kosong? Ini Rahasia Menulis Artikel yang Tak Terbaca Mesin Pencari!
Stadion Langit NEOM: Fakta Mencengangkan di Balik Stadion Gantung 350 Meter untuk Piala Dunia 2034
46 Anak Gaza Tewas dalam 12 Jam: Ini Serangan Mematikan Israel Sejak Gencatan Senjata
45 Tewas dalam Serangan Terbaru Israel ke Gaza, Korban Didominasi Perempuan dan Anak-anak