POLHUKAM.ID - Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran Abbas Araghchi menegaskan negaranya tidak punya alasan lagi untuk memercayai Amerika Serikat (AS) setelah serangan terhadap tiga fasilitas nuklirnya pada 2 Juni lalu. Serangan itu dilancarkan saat kedua negara melakukan beberapa putaran negosiasi membahas program nuklir Iran.
Pernyataan itu disampaikan Araghchi setelah Dewan Keamanan PBB gagal menyetujui resolusi yang diajukan Rusia dan China terkait sanksi terhadap Iran, Jumat (26/9/2025). Tiga negara Eropa (E3/Prancis, Inggris, Jerman) mengusulkan kepada PBB untuk menjatuhkan kembali sanksi kepada Iran terkait program nuklirnya.
"Saya sedang bernegosiasi dengan Amerika Serikat ketika mereka memutuskan untuk menyerang kami. Jadi, tidak ada alasan bagi kami untuk memercayai Amerika Serikat lagi," kata Araghchi, seperti dikutip dari Sputnik, Sabtu (27/9/2025).
Dia menambahkan AS dan tiga negara Eropa (E3/Prancis, Inggris, Jerman), tidak punya niatan menyelesaikan masalah nuklir melalui dialog, melainkan konfrontasi.
"Kata-kata dan tindakan mereka tidak sejalan. Tujuan mereka adalah konfrontasi, bukan dialog," kata ujarnya.
Dia lalu mendesak Sekjen PBB Antonio Guterres untuk menahan diri dari keputusan yang bisa mengaktifkan kembali mekanisme sanksi terkait Iran di Sekretariat PBB.
"Segala upaya untuk memulihkan sanksi yang telah dicabut harus ditolak. Tidak ada sumber daya yang boleh mendukung mekanisme ilegal ini," kata Araghchi
Sumber: inews
Artikel Terkait
Jokowi Akan Pidato Tentang Pentingnya AI Saat Hadir di Bloomberg New Economy Forum 2025 di Singapura, Pakai Bahasa Inggris?
Bukan Prabowo, Pidato Presiden Kolombia Gustavo Petro Paling Keras Sampai AS Walk Out, Ternyata Ini Pemicunya!
Pernah Jadi Buronan Senilai Rp 167 Miliar, Al-Sharaa Kini Bersalaman dengan Trump
Macron: Perang Total Israel Membunuh Warga Sipil, Bukan Menghancurkan Hamas