Setelah beberapa dekade, dan setelah invasi Rusia atas Ukraina mendorong Helsinski dan Stockholm untuk mengakhiri tradisi netralitas mereka.
"Hari ini, kami telah memutuskan untuk mengundang Finlandia dan Swedia menjadi anggota NATO," kata para pemimpin NATO dalam deklarasi mereka, setelah Turki mencabut hak veto atas bergabungnya Finlandia dan Swedia.
Ratifikasi di parlemen sekutu kemungkinan akan memakan waktu hingga satu tahun, tetapi begitu selesai, Finlandia dan Swedia akan dilindungi oleh klausul pertahanan kolektif Pasal 5 NATO yang menempatkan mereka di bawah payung pelindung nuklir Amerika Serikat.
"Kami akan memastikan kami dapat melindungi semua sekutu, termasuk Finlandia dan Swedia," kata Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg.
Sementara itu, sekutu akan meningkatkan kehadiran pasukan mereka di wilayah Nordik, mengadakan lebih banyak latihan militer dan patroli angkatan laut di Laut Baltik untuk meyakinkan Swedia dan Finlandia.
Setelah empat jam pembicaraan di Madrid pada Selasa (28/6/2022), Presiden Turki Tayyip Erdogan dan mitranya dari Finlandia dan Swedia menyepakati serangkaian langkah keamanan untuk memungkinkan kedua negara Nordik mengatasi veto Turki yang diberlakukan Ankara pada Mei karena kekhawatirannya tentang terorisme.
NATO didirikan pada 1949 untuk mempertahankan diri dari ancaman Soviet.
Invasi Rusia pada 24 Februari 2022 ke Ukraina memberi organisasi itu dorongan baru setelah kegagalan di Afghanistan dan perselisihan internal selama era mantan presiden AS Donald Trump.
Artikel Terkait
Kode HTML Kosong? Ini Rahasia Menulis Artikel yang Tak Terbaca Mesin Pencari!
Stadion Langit NEOM: Fakta Mencengangkan di Balik Stadion Gantung 350 Meter untuk Piala Dunia 2034
46 Anak Gaza Tewas dalam 12 Jam: Ini Serangan Mematikan Israel Sejak Gencatan Senjata
45 Tewas dalam Serangan Terbaru Israel ke Gaza, Korban Didominasi Perempuan dan Anak-anak