"Andai lebih penting dan keadilan diberikan kepada Palestina, tragedi Shireen Abu Akleh tentu bisa dihindari," tutur dia melalui cuitan di akun Twitter-nya, seperti dilansir Anadolu Agency, Selasa (17/5/2022).
Cuitan tersebut disampaikan menyusul Hari Nakba yang diperingati tahunan pada setiap tanggal 15 Mei. Hari Nakba, atau Hari Bencana, menandai pengusiran paksa tahun 1948 terhadap hampir 800 ribu warga Palestina dari rumah mereka oleh geng-geng Zionis di Palestina yang bersejarah.
Tahun ini, Hari Nakba diperingati empat hari setelah Abu Akleh terbunuh saat meliput serangan militer Israel di kota Jenin, Tepi Barat. Pejabat Palestina dan Aljazirah mengatakan bahwa Abu Akleh dibunuh oleh pasukan Israel.
Banyak pemerintah dan organisasi internasional telah mengupayakan penyelidikan transparan atas pembunuhan Abu Akleh. Pelapor Khusus PBB untuk Palestina Francesca Albanese menyebut pembunuhan itu sebuah potensi kejahatan perang.
China sendiri menyatakan dukungannya untuk penyelidikan yang transparan dan independen atas pembunuhan jurnalis senior Palestina Shireen Abu Akleh. Korban diduga kuat ditembak mati oleh pasukan Israel saat melaporkan serangan Israel di kota Jenin di Tepi Barat yang diduduki pada Rabu (11/5/2022).
"China secara konsisten menolak dan mengutuk keras kekerasan terhadap jurnalis yang melakukan pekerjaan mereka. Kami harap tragedi ini ditangani secara adil sesuai hukum," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Zhao Lijian.
Sumber: republika.co.id
Artikel Terkait
Israel Dilanda Kebakaran Terbesar Sepanjang Sejarah, Tel Aviv Minta Bantuan Internasional
Pakistan: India Mungkin Akan Luncurkan Serangan dalam Waktu 24-36 Jam
12 Daftar Kandidat Pengganti Paus Fransiskus: Siapa yang Paling Berpeluang Jadi Pemimpin Umat Katolik?
Maskapai Inggris Hentikan Permanen Penerbangan dari London ke Israel