"Kenaikan harga pangan memiliki dampak yang menghancurkan bagi mereka yang paling miskin dan paling rentan," kata Presiden Grup Bank Dunia David Malpass dalam sebuah pernyataan, dilansir Reuters.
Totalnya akan mencakup 12 miliar dolar AS dalam proyek-proyek baru dan lebih dari 18 miliar dolar AS dana dari proyek-proyek terkait pangan dan gizi yang sudah ada yang telah disetujui tetapi belum dicairkan, kata bank tersebut.
"Untuk menginformasikan dan menstabilkan pasar, sangat penting bahwa negara-negara membuat pernyataan yang jelas sekarang tentang peningkatan produksi di masa depan sebagai tanggapan atas invasi Rusia ke Ukraina," imbuh Malpass.
Bank mengatakan proyek-proyek baru diharapkan untuk mendukung pertanian, perlindungan sosial untuk melindungi dampak dari harga pangan yang lebih tinggi pada orang miskin, dan proyek-proyek air dan irigasi.
Mayoritas sumber daya pergi ke Afrika dan Timur Tengah, Eropa Timur dan Asia Tengah, dan Asia Selatan.
Artikel Terkait
Stadion Langit NEOM: Fakta Mencengangkan di Balik Stadion Gantung 350 Meter untuk Piala Dunia 2034
46 Anak Gaza Tewas dalam 12 Jam: Ini Serangan Mematikan Israel Sejak Gencatan Senjata
45 Tewas dalam Serangan Terbaru Israel ke Gaza, Korban Didominasi Perempuan dan Anak-anak
Mantan PNS Filipina Penyingkap Korupsi Ditembak Mati, Pemicu Gelombang Demonstrasi