"Beberapa dari Anda menganggap tindakan praktis sebagai serangan rudal langsung ke Haifa, tentu saja, jika diperlukan. Ini akan dilakukan, dan akan dilakukan tanpa ragu-ragu," ujarnya ketika berbicara di hadapan mahasiswa Universitas Teheran pada Senin (23/10).
Dimuat The Jerusalem Post, Fadavi sempat mengancam Israel akan adanya gelombang kejut lanjutan dari front pemberontakan Palestina jika kekejaman di Gaza tidak berhenti.
“Kejutan yang dilakukan front perlawanan terhadap rezim Zionis akan terus berlanjut sampai ‘tumor kanker’ ini diberantas dari peta dunia. Gelombang kejutan lain akan terjadi jika Israel tidak mengakhiri kekejaman di Gaza," ujarnya ketika awal perang pecah.
Pertempuran antara Israel dan Hamas pecah pada 7 Oktober 2023, ketika Hamas meluncurkan ribuan roket yang menewaskan lebih dari 1.400 orang di Israel. Sebagai balasan, Israel melancarkan serangan bertubi-tubi ke Gaza hingga membunuh lebih dari 4.300 orang.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Kode HTML Kosong? Ini Rahasia Menulis Artikel yang Tak Terbaca Mesin Pencari!
Stadion Langit NEOM: Fakta Mencengangkan di Balik Stadion Gantung 350 Meter untuk Piala Dunia 2034
46 Anak Gaza Tewas dalam 12 Jam: Ini Serangan Mematikan Israel Sejak Gencatan Senjata
45 Tewas dalam Serangan Terbaru Israel ke Gaza, Korban Didominasi Perempuan dan Anak-anak