Di Tepi Barat yang diduduki Israel, lebih dari 100 warga Palestina tewas dalam kekerasan dan serangan Israel.
Selain itu, ketegangan di sepanjang perbatasan Israel-Lebanon semakin meningkat ketika pasukan Israel dan militan Hizbullah saling bertukar serangan.
Media Lebanon pada hari Kamis mengatakan Israel melakukan serangan udara dan serangan pesawat tak berawak dini hari di Lebanon selatan.
Hizbullah dan Israel bentrok sejak sehari setelah perang Israel-Hamas pecah menyusul serangan mematikan Hamas terhadap Israel.
Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) mengatakan pihaknya sangat membutuhkan bahan bakar untuk mempertahankan operasi kemanusiaan yang menyelamatkan nyawa banyak orang di Gaza.
“Jika bahan bakar tidak diterima di Gaza, UNRWA akan terpaksa mengurangi pasokan secara signifikan dan dalam beberapa kasus menghentikan operasi kemanusiaannya di Jalur Gaza. Waktu 24 jam ke depan adalah masa yang sangat kritis,” kata badan tersebut.
Sementara itu, di tengah perang Israel-Gaza yang sedang berlangsung, sistem universitas Florida, bekerja sama dengan Gubernur Ron DeSantis memerintahkan perguruan tinggi untuk menutup organisasi mahasiswa pro-Palestina, menandai negara bagian AS pertama yang melarang kelompok yang kepemimpinan nasionalnya mendukung serangan Hamas terhadap Israel.
Sumber: sindonews
Artikel Terkait
Kode HTML Kosong? Ini Rahasia Menulis Artikel yang Tak Terbaca Mesin Pencari!
Stadion Langit NEOM: Fakta Mencengangkan di Balik Stadion Gantung 350 Meter untuk Piala Dunia 2034
46 Anak Gaza Tewas dalam 12 Jam: Ini Serangan Mematikan Israel Sejak Gencatan Senjata
45 Tewas dalam Serangan Terbaru Israel ke Gaza, Korban Didominasi Perempuan dan Anak-anak