Dikutip dari World Economic Forum (WEF), Paltel merupakan pemberi kerja nomor satu dari sektor swasta di Palestina. Mereka memiliki lebih dari 3.000 pegawai baik di Tepi Barat maupun Jalur Gaza.
Di tengah serangan besar-besaran Israel, Paltel pun mengedepankan nasionalisme ketimbang bisnis dalam memulihkan jaringan internet dan telekomunikasi di Gaza.
“Tim teknis kami dengan tekun mengatasi kerusakan pada infrastruktur jaringan internet dan telekomunikasi dalam kondisi yang menantang,” kata Paltel dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Al Jazeera, Kamis (2/11).
Koresponden Al Jazeera di Palestina, Majed Abusalama, mengatakan dia bisa menghubungi ibunya di Gaza dan mendengar langsung suaranya. “Semua orang bisa menjangkau keluarganya sekarang. Tidak ada yang tahu berapa lama?” tulisnya di media sosial.
Sumber: kumparan
Artikel Terkait
Kode HTML Kosong? Ini Rahasia Menulis Artikel yang Tak Terbaca Mesin Pencari!
Stadion Langit NEOM: Fakta Mencengangkan di Balik Stadion Gantung 350 Meter untuk Piala Dunia 2034
46 Anak Gaza Tewas dalam 12 Jam: Ini Serangan Mematikan Israel Sejak Gencatan Senjata
45 Tewas dalam Serangan Terbaru Israel ke Gaza, Korban Didominasi Perempuan dan Anak-anak