polhukam.id - Bom-bom tak terarah, yang sering disebut sebagai "bom bodoh" yang digunakan oleh Israel di Gaza, dapat mencapai tingkat akurasi yang lebih tinggi ketika digunakan bersama dengan taktik penyelaman dan strategi lainnya, demikian diungkapkan oleh para ahli kepada ABC News, Sabtu (16/12).
Hal ini menjadi perhatian utama di tengah kecaman terhadap meningkatnya jumlah korban sipil di Gaza.
Sebanyak 40-45% dari amunisi udara ke darat yang digunakan oleh Israel di Gaza adalah bom tak terarah, atau "bom bodoh," seperti yang dikonfirmasi oleh pejabat Amerika Serikat kepada ABC News, Sabtu (16/12), yang merangkum temuan dari laporan intelijen Amerika.
Baca Juga: Jalanan di Gaza Jadi Kuburan Massal Darurat Jenazah Serangan Udara Israel
Sisa bom tersebut merupakan amunisi berpandu presisi, tambahnya. Penggunaan "bom bodoh" oleh Israel pertama kali dilaporkan oleh CNN pada hari Kamis (14/12).
Jika dilihat dari angka yang dievaluasi oleh laporan intelijen AS, hal tersebut menunjukkan tingkat penggunaan senjata presisi yang historis dalam pertempuran, menurut kontributor ABC News, Steve Ganyard, seorang mantan pejabat Departemen Luar Negeri dan mantan pilot pesawat tempur Korps Marinir.
"Meski senjata presisi cenderung mahal dan jumlahnya terbatas dibandingkan dengan bom 'bodoh', namun jika Israel menerapkan senjata udara presisi sebesar 55-60%, angkanya melampaui penggunaan senjata tersebut oleh negara mana pun dalam sejarah pertempuran di perkotaan," ungkap Ganyard.
Artikel Terkait
Kode HTML Kosong? Ini Rahasia Menulis Artikel yang Tak Terbaca Mesin Pencari!
Stadion Langit NEOM: Fakta Mencengangkan di Balik Stadion Gantung 350 Meter untuk Piala Dunia 2034
46 Anak Gaza Tewas dalam 12 Jam: Ini Serangan Mematikan Israel Sejak Gencatan Senjata
45 Tewas dalam Serangan Terbaru Israel ke Gaza, Korban Didominasi Perempuan dan Anak-anak