Baca Juga: Usai Dihujat, Mahasiswa Aceh Kembalikan Pengungsi Rohingya ke Tempat Semula
Peningkatan dramatis dalam arus pengungsi ini dipicu oleh konflik etnis dan agama yang berkaitan dengan perjuangan dalam konflik yang lebih luas.
Selama lebih dari 100 tahun pemerintahan Inggris di Burma, yang sekarang dikenal sebagai Myanmar (1824-1928), terjadi migrasi besar-besaran ke negara itu dari India dan Bangladesh.
Respon negatif terhadap migrasi pengungsi Rohingya datang dari penduduk asli Myanmar.
Setelah Myanmar merdeka, migrasi yang terjadi pada masa pemerintahan Inggris dianggap ilegal, sehingga warga Rohingya ditolak kewarganegaraannya.
Hal ini menyebabkan banyak umat Buddha mengidentifikasi Rohingya sebagai orang Bengali dan menolak menggunakan istilah Rohingya karena alasan politik.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: aboutmalang.com
Artikel Terkait
Kode HTML Kosong? Ini Rahasia Menulis Artikel yang Tak Terbaca Mesin Pencari!
Stadion Langit NEOM: Fakta Mencengangkan di Balik Stadion Gantung 350 Meter untuk Piala Dunia 2034
46 Anak Gaza Tewas dalam 12 Jam: Ini Serangan Mematikan Israel Sejak Gencatan Senjata
45 Tewas dalam Serangan Terbaru Israel ke Gaza, Korban Didominasi Perempuan dan Anak-anak