POLHUKAM.ID - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto buka suara soal mata uang rupiah yang terus melemah bahkan diperkirakan bisa tembus Rp 16.000 per dolar AS. Menurut Airlangga, bukan rupiah yang melemah, melainkan dolar AS yang kian menguat.
Penguatan dolar AS, lanjutnya, berdampak ke semua negara. Hal itu juga tentunya berimbas kepada rupiah.
"Itu bukan rupiah melemah, US Dollar menguat, karena itu semua negara ya. Itu kan kita antisipasi saja," ucap Airlangga di Mandarin Oriental Hotel, Jakarta Pusat, Selasa, 24 Oktober 2023.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot menguat pada perdagangan Selasa pagi, 24 Oktober 2023. Rupiah menguat sebesar 55 poin atau 0,33 persen ke posisi Rp 15.878 per dolar AS, dibandingkan pada penutupan sebelumnya senilai Rp 15.933 per dolar AS.
Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) terakhir atau kemarin sore, mematok rupiah di angka Rp Rp15.943 per dolar AS.
Pergerakan data perdagangan rupiah ditengarai akibat konflik di Timur Tengah yang berdampak kepada harga minyak dunia.
Analis PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi pada pekan lalu mengatakan, rupiah berpotensi menuju Rp 16.000 per dolar AS. Hal itu karena gejolak di timur tengah pasca Iran merekomendasikan OPEC untuk melakukan embargo minyak ke Israel membuat kondisi di kawasan timur tengah memanas walaupun masih belum direspons oleh OPEC.
"Dengan kondisi rupiah yang terus melemah bahkan mau menuju Rp 16.000 akibat geopolitik di timur tengah serta cadangan devisa yang terus tergerus," kata Ibrahim dalam keterangannya belum lama ini
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara