Israel Mau Balikan dengan Arab Saudi, Apa Kabar Buka Hubungan dengan Indonesia?

- Selasa, 31 Mei 2022 | 18:50 WIB
Israel Mau Balikan dengan Arab Saudi, Apa Kabar Buka Hubungan dengan Indonesia?

Mereka yang bertemu dengan pejabat tinggi Saudi di Riyadh adalah Brett McGurk, penasihat utama Gedung Putih Biden di Timur Tengah, dan Amos Hochstein, utusan energi Departemen Luar Negeri.

AS juga dilaporkan menengahi kesepakatan rahasia untuk membuat dua pulau Laut Merah yang terletak dekat dengan pelabuhan Israel Eilat kembali ke tangan Saudi. Langkah seperti itu akan meningkatkan kerja sama strategis antara kedua pemain regional, dan dipandang oleh beberapa orang sebagai awal dari normalisasi yang lebih luas.

Sempat sebut Indonesia

Awal tahun ini, Lapid telah sempat mengutarakan, Israel berharap dapat membangun hubungan diplomatik, tidak hanya dengan Saudi, tapi juga Indonesia.

Menurut dia, Israel sedang berupaya merangkul lebih banyak negara agar bergabung dalam Abraham Accords, yakni kesepakatan perdamaian yang sudah terlebih dulu tercapai dengan Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, Sudan, dan Maroko.

Baca Juga: Israel Makin Brutal ke Rakyat Palestina, Alhamdulillah Indonesia Inisiasi Pertemuan Luar Biasa

“Jika Anda bertanya kepada saya negara-negara penting mana yang sedang kita lihat, Indonesia adalah salah satunya, Arab Saudi tentu saja. Tapi hal-hal ini membutuhkan waktu,” kata Lapid saat diwawancara Israeli Radio Army pada 25 Januari lalu.

Dia menyebut, ada negara-negara kecil yang bisa melakukan normalisasi hubungan dengan Israel dalam dua tahun mendatang. Namun, Lapid tak mengungkap nama negara-negara tersebut.

Pada 15 September 2020, Bahrain dan UEA menandatangani perjanjian normalisasi diplomatik dengan Israel. Hal itu tercapai berkat mediasi dan dukungan AS di bawah kepemimpinan mantan presiden Donald Trump.

Kesepakatan normalisasi tersebut dikenal dengan nama Abraham Accords. Selain UEA dan Bahrain, AS pun membantu Israel melakukan normalisasi diplomatik dengan Sudan serta Maroko.

Palestina mengecam kesepakatan damai yang dilakukan empat negara Muslim tersebut. Menurut Palestina, apa yang dilakukan keempat negara terkait merupakan “tikaman” bagi perjuangannya memperoleh kemerdekaan. 

Sumber: republika.id

Halaman:

Komentar