Serangan Hamas tersebut membuat IDF melakukan aksi "balas dendam" yang justru menewaskan warga sipil Palestina.
Laporan terkini TASS News Agency menyebut, tercatat sekira 22.700 orang warga sipil Palestina meninggal dunia akibat serangan tentara Zionis Israel sepanjang 7 Oktober 2023 hingga 7 Januari 2024.
Gerakan boikot terhadap produk "pro Israel" pun menggema, yang disinyalir bahkan menyebabkan NATO mengalami defisit anggaran pertahanan untuk membantu IDF.
Dampak dari aksi boikot pun tak main-main, termasuk hancurnya pangkalan militer Israel di Meron oleh serangan roket Hizbullah.
Padahal, pangkalan tersebut memiliki fungsi yang sangat vital sebagai pusat pemantauan dan pengelolaan wilayah udara di Lebanon, Suriah, Turki, Siprus, dan sebagian Laut Mediterania.
Kehancuran pangkalan ini pula merugikan Israel karena menghambat ruang gerak mereka untuk menjalankan operasi militer di Lebanon dan Suriah.
Selain sebagai pusat pemantauan dan pengelolaan wilayah udara, pangkalan militer Israel di Meron juga berfungsi sebagai pusat penting bagi kemampuan peperangan elektronik Israel melawan negara-negara tetangga.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: zonajakarta.com
Artikel Terkait
Kode HTML Kosong? Ini Rahasia Menulis Artikel yang Tak Terbaca Mesin Pencari!
Stadion Langit NEOM: Fakta Mencengangkan di Balik Stadion Gantung 350 Meter untuk Piala Dunia 2034
46 Anak Gaza Tewas dalam 12 Jam: Ini Serangan Mematikan Israel Sejak Gencatan Senjata
45 Tewas dalam Serangan Terbaru Israel ke Gaza, Korban Didominasi Perempuan dan Anak-anak