Menurut Joko, konflik tersebut di antaranya dilatarbelakangi keinginan Rusia untuk mempertahankan buffer zone, perasaan persaudaraan Rusia dan Ukraina sebagai sesama negara pecahan Uni Soviet, serta serangan negara Barat kepada Rusia.
“Rusia itu tidak menghendaki Barat dalam hal ini Amerika Serikat untuk ekspansi sampai ke halaman depan dari Rusia. Dalam politik internasional, halaman depan yang dimaksud adalah buffer zone atau wilayah penyangga," kata Joko, Rabu (1/6/2022).
Joko menjelaskan, sebelum Ukraina, ada buffer zone yang juga diperebutkan oleh Rusia dan Barat yaitu Polandia. Akan tetapi pada akhirnya Polandia jatuh ke dalam genggaman Barat. Belajar dari pengalaman inilah, Rusia tidak ingin Ukraina juga masuk ke dalam genggaman Barat karena akan membuat buffer zone Rusia semakin menipis dan hal ini mengancam keamanan Rusia.
"Dalam perspektif Rusia, hal ini dikarenakan sama saja dengan mengundang rival-rival Rusia untuk berpapasan tepat di perbatasan Rusia," ujarnya.
Artikel Terkait
Kode HTML Kosong? Ini Rahasia Menulis Artikel yang Tak Terbaca Mesin Pencari!
Stadion Langit NEOM: Fakta Mencengangkan di Balik Stadion Gantung 350 Meter untuk Piala Dunia 2034
46 Anak Gaza Tewas dalam 12 Jam: Ini Serangan Mematikan Israel Sejak Gencatan Senjata
45 Tewas dalam Serangan Terbaru Israel ke Gaza, Korban Didominasi Perempuan dan Anak-anak