Menurutnya, beberapa solusi yang bisa dilakukan berkaitan dengan keinginan Rusia untuk mempertahankan buffer zone ini yaitu dengan menggagalkan keinginan Ukraina untuk masuk ke dalam NATO atau membentuk daerah penyangga baru. Hal ini juga yang melatarbelakangi Rusia mengakui kemerdekaan Ukraina bagian timur yaitu Donetsk dan Luhansk
Joko melanjutkan, Polandia juga pernah diperebutkan oleh Rusia dan Barat. Akan tetapi, karena Polandia bukan negara pecahan Uni Soviet, Rusia tidak sekeras itu dalam menyikapinya. Berbeda dengan Ukraina yang merupakan negara pecahan Uni Soviet, Rusia merasa masih bersaudara dengan Ukraina dan merasa dikhianati dengan keinginan Ukraina menjadi bagian dari NATO.
“Serangan Eropa (Barat) terhadap Rusia itu belum ada yang sukses. Ditambah lagi, Rusia juga dianggap sebagai negara superpower dan memiliki nuklir," ujarnya.
Menurutnya, hal itu pula lah yang melatarbelakangi Barat lebih tertarik untuk menyerang Rusia secara ekonomi. Meski begitu, nampaknya Rusia sudah mempersiapkan diri untuk menerima serangan ini dengan memanfaatkan ketergantungan Barat pada produk-produk Rusia seperti sumber energi, gandum, dan sebagainya.
Sumber: m.republika.co.id
Artikel Terkait
Kode HTML Kosong? Ini Rahasia Menulis Artikel yang Tak Terbaca Mesin Pencari!
Stadion Langit NEOM: Fakta Mencengangkan di Balik Stadion Gantung 350 Meter untuk Piala Dunia 2034
46 Anak Gaza Tewas dalam 12 Jam: Ini Serangan Mematikan Israel Sejak Gencatan Senjata
45 Tewas dalam Serangan Terbaru Israel ke Gaza, Korban Didominasi Perempuan dan Anak-anak