"Peningkatan kemampuan ini akan berkontribusi pada penguatan pertahanan negara seiring transisi Angkatan Bersenjata Filipina dari operasi keamanan dalam negeri ke pertahanan teritorial," kata Margareth Padilla sebagaimana dikutip polhukam.id dari laman Defence Security Asia pada Kamis, 1 Februari 2024.
Program modernisasi alutsisa di Filipina bukanlah sesuatu yang baru, karena merupakan proyek jangka panjang dan sudah dimulai sejak 2013 silam.
Total anggaran yang harus dikeluarkan dalam rangka menyukseskan program ini bisa mencapai angka 35 miliar dolar AS.
Anggaran sebesar itu dialokasikan karena sejak lama China tampak berniat untuk menguasai Laut Natuna Utara, yang disebut oleh Filipina sebagai Laut Filipina Barat.
Bahkan dalam beberapa waktu terakhir, Negeri Tirai Bambu itu seolah tampak berani mengklaim sejumlah wilayah yang secara sah merupakan kedaulatan negara lain.
Hal ini memicu resistensi dari banyak negara di kawasan Asia Pasifik khususnya ASEAN seperti Filipina, Malaysia, Singapura, bahkan Indonesia.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: zonajakarta.com
Artikel Terkait
Kode HTML Kosong? Ini Rahasia Menulis Artikel yang Tak Terbaca Mesin Pencari!
Stadion Langit NEOM: Fakta Mencengangkan di Balik Stadion Gantung 350 Meter untuk Piala Dunia 2034
46 Anak Gaza Tewas dalam 12 Jam: Ini Serangan Mematikan Israel Sejak Gencatan Senjata
45 Tewas dalam Serangan Terbaru Israel ke Gaza, Korban Didominasi Perempuan dan Anak-anak