Dengan kata lain, apakah Zelenskyy akan memimpin perlawanan bersejarah atau melarikan diri saat pemerintahannya runtuh?
Pada akhirnya, badan-badan intelijen AS meremehkan Zelenskyy dan Ukraina sementara melebih-lebihkan Rusia dan presidennya, bahkan ketika mereka secara akurat memperkirakan Vladimir Putin akan memerintahkan invasi.
Tapi Kiev, ibu kota Ukraina, tidak jatuh dalam beberapa hari, seperti yang diprediksi AS. Sementara agen mata-mata AS telah dikreditkan dengan mendukung perlawanan Ukraina, mereka sekarang menghadapi tekanan bipartisan untuk meninjau kesalahan sebelumnya, terutama setelah kesalahan dalam menilai kondisi Afghanistan tahun lalu.
Pejabat intelijen telah memulai tinjauan tentang bagaimana lembaganya menilai keinginan dan kemampuan pemerintah asing untuk berperang. Tindakan itu dilakukan dengan badan intelijen terus memiliki peran penting di Ukraina dan Gedung Putih meningkatkan pengiriman dan dukungan senjata ke Ukraina.
Anggota parlemen dari Demokrat dan Republik mempertanyakan apakah AS dapat berbuat lebih banyak sebelum Putin menyerbu. Bahkan mereka mempertanyakan apakah Gedung Putih menahan beberapa dukungan karena penilaian pesimistis terhadap Ukraina.
Senator independen dari Maine Angus King mengatakan kepada para pejabat di sidang Komite Angkatan Bersenjata Senat bulan lalu, bahwa seandainya AS memiliki prediksi yang lebih baik, itu bisa berbuat lebih banyak untuk membantu Ukraina lebih awal.
Perwakilan Ohio Mike Turner dan Republikan teratas di Komite Intelijen House of Representatives mengatakan, dia pikir Gedung Putih dan pejabat tinggi pemerintahan telah memproyeksikan bias pada situasi dengan cara yang memungkinkan untuk tidak bertindak.
Komite Intelijen Senat mengirim surat rahasia bulan lalu ke Kantor Direktur Intelijen Nasional menanyakan tentang bagaimana badan-badan intelijen menilai Ukraina dan Afghanistan. CNN pertama kali melaporkan surat itu.
Direktur Badan Intelijen Pertahanan Letnan Jenderal Scott Berrier bersaksi pada Maret, bahwa pandangannya berdasarkan berbagai faktor.
"Ukraina tidak siap seperti yang saya kira seharusnya. Karena itu, saya mempertanyakan keinginan mereka untuk bertarung. Itu adalah penilaian yang buruk dari saya karena mereka telah berjuang dengan berani dan terhormat dan melakukan hal yang benar," katanya.
Pada Mei, Berrier menjauhkan pandangannya sendiri dari pandangan seluruh komunitas intelijen. Menurutnya komunitas intelijen tidak pernah memiliki penilaian yang mengatakan bahwa Ukraina tidak memiliki keinginan untuk berperang.
Sedangkan Direktur Intelijen Nasional Avril Haines mengatakan kepada anggota parlemen pada Mei, bahwa Dewan Intelijen Nasional akan meninjau cara badan-badan tersebut menilai baik “keinginan untuk melawan” dan “kemampuan untuk berperang.”
Artikel Terkait
45 Tewas dalam Serangan Terbaru Israel ke Gaza, Korban Didominasi Perempuan dan Anak-anak
Mantan PNS Filipina Penyingkap Korupsi Ditembak Mati, Pemicu Gelombang Demonstrasi
Jimmy Kimmel Sindir Prabowo: Pertama Kalinya Ada yang Mau Ketemu Eric Trump!
6 Kekuatan Turki yang Bikin Tokoh Israel Ketakutan, Lebih Menyeramkan dari Iran!