Pemembahasan lebih lanjut rencana tersebut dengan Israel dan Palestina akan dilakukan baru-baru ini.
"Ada sejumlah langkah yang harus dilakukan untuk membuka kembali fasilitas diplomatik mana pun. Seperti yang Anda ketahui, ada beberapa yang harus kami katakan sensitivitas unik terhadap fasilitas khusus ini," ujar juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price, dikutip dari JPNN.com, Senin (6/6/2022).
Dia menambahkan pembicaraan dengan Palestina dan Israel ini dilakukan dengan sangat hati-hati.
"Kami sedang mengerjakan isu ini dengan mitra Palestina dan Israel kami," jelas Price.
Sementara, pejabat AS dan Palestina yang tidak disebutkan namanya, melaporkan sebagai pengganti pembukaan kembali fasilitas, Washington berencana untuk menunjuk diplomat tinggi Departemen Luar Negeri saat ini untuk wilayah tersebut.
Kemudian, kabaranya nama Hady Amr sebagai utusan khusus untuk Palestina.
Sebelumnya, mantan presiden Donald Trump memindahkan Kedutaan Besar AS di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem pada 2018 dan menutup fasilitas terpisah di kota yang berfungsi sebagai konsulat untuk Palestina.
Presiden Joe Biden yang mengalahkan Trump pada 2020, berjanji untuk membukanya kembali, tetapi tidak menetapkan waktu pastinya.
Israel secara terbuka menentang rencana tersebut dan menyarankan bahwa misi semacam itu harus dilakukan di luar Yerusalem di Tepi Barat yang diduduki.
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
Mendunia! Media Asing Soroti Upaya Pemakzulan Wapres Gibran, Begini Kata Mereka
Kebakaran Hutan Dahsyat Israel Ternyata Senjata Makan Tuan
Polisi Mekkah Tangkap Empat WN China Karena Promosikan Haji Ilegal
Rudalnya Tembus Bandara Ben Gurion Tel Aviv, Houthi: Itu Peringatan