POLHUKAM.ID - Menteri Agama atau Menag Yaqut Cholil Qoumas mengatakan Paus Fransiskus akan mengunjungi Indonesia pada 3 September 2024. Pemerintah telah mendapatkan kepastian kedatangan pimpinan tertinggi umat Katolik itu dari dari otoritas Vatikan.
"Berdasarkan surat dari Vatikan yang diterima pemerintah Indonesia, Paus Fransiskus akan hadir pada 3 September 2024. Ini tentu menjadi suatu kehormatan bagi bangsa Indonesia," ujar Yaqut dalam keterangannya, Sabtu, 30 Maret 2024.
Yaqut mengatakan kedatangan Paus Fransiskus sudah dinantikan oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi. "Pada Juni 2022, saya mengantar surat undangan dari Presiden Jokowi kepada Paus Fransiskus," kata dia. "Alhamdulillah, setelah hampir dua tahun menunggu, Paus Fransiskus akhirnya dapat hadir di Indonesia. Ini saya kira menjadi kado istimewa juga bagi umat Katolik khususnya."
Dalam kunjungan nanti, Yaqut menyebut Paus Fransiskus bisa menyaksikan secara langsung keragaman dan persaudaraan antarumat beragama yang tumbuh di tengah masyarakat Indonesia. "Indonesia mampu menjaga toleransi dan perdamaian antarpemeluk agama, termasuk ratusan umat agama lokal. Kita berharap Paus Fransiskus dapat melihat keberagaman ini di Indonesia,” ujarnya.
Undangan kepada Paus Fransiskus disampaikan langsung oleh Yaqut pada Juni 2022. Pada kesempatan itu, ia menyampaikan bahwa Presiden Jokowi mengundang Paus Fransiskus ke Indonesia untuk melihat keberagaman di Indonesia.
Yaqut juga menginformasikan kerinduan umat Katolik kepada Paus Fransiskus untuk datang ke Indonesia. Ia menyampaikan salam dari para Uskup Agung dan Uskup Indonesia. Mereka berdoa untuk kesehatan Paus Fransiskus dan berharap dapat datang ke Indonesia.
Sumber: tempo
Artikel Terkait
Jokowi Akan Pidato Tentang Pentingnya AI Saat Hadir di Bloomberg New Economy Forum 2025 di Singapura, Pakai Bahasa Inggris?
Bukan Prabowo, Pidato Presiden Kolombia Gustavo Petro Paling Keras Sampai AS Walk Out, Ternyata Ini Pemicunya!
Pernah Jadi Buronan Senilai Rp 167 Miliar, Al-Sharaa Kini Bersalaman dengan Trump
Macron: Perang Total Israel Membunuh Warga Sipil, Bukan Menghancurkan Hamas