Mereka marah dan mengutuk penemuan kuburan massal di Jalur Gaza.
"Ratusan orang berkumpul di kota Taiz yang dikuasai pemerintah setelah salat Jumat sebagai tanggapan atas seruan para aktivis untuk mendukung warga Palestina di daerah kantong yang terkepung," menurut laporan Anadolu.
Badan Pertahanan Sipil Gaza mengatakan pada Kamis, kalau mereka menemukan 392 mayat di tiga kuburan massal di Rumah Sakit Nasser di Khan Younis di Gaza selatan.
Laporan menyebut ada sepuluh ribu orang berpartisipasi dalam demonstrasi di ibu kota Sanaa yang dikuasai Houthi untuk mengutuk “kejahatan” Israel di Jalur Gaza.
Para peserta mengibarkan bendera dan spanduk Palestina yang mengecam "kejahatan dan pembantaian pendudukan Israel terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza."
Israel telah melancarkan serangan brutal di Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh kelompok Palestina, Hamas, pada 7 Oktober yang menurut Tel Aviv menewaskan kurang dari 1.200 orang.
Baca juga: Koalisi Maritim AS Tak Ada Pengaruh, Houthi Yaman Leluasa Tembaki 102 Kapal dan Pelabuhan Israel
Lebih dari 34.356 warga Palestina telah terbunuh, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan hampir 77.368 lainnya terluka di tengah kehancuran massal dan kekurangan kebutuhan pokok.
Lebih dari enam bulan setelah perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur, mendorong 85 persen penduduk daerah kantong tersebut mengungsi di tengah blokade makanan, air bersih dan obat-obatan yang melumpuhkan, menurut PBB.
Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional. Keputusan sementara pada bulan Januari memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan tindakan genosida dan mengambil tindakan untuk menjamin bahwa bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza.
Artikel Terkait
Kode HTML Kosong? Ini Rahasia Menulis Artikel yang Tak Terbaca Mesin Pencari!
Stadion Langit NEOM: Fakta Mencengangkan di Balik Stadion Gantung 350 Meter untuk Piala Dunia 2034
46 Anak Gaza Tewas dalam 12 Jam: Ini Serangan Mematikan Israel Sejak Gencatan Senjata
45 Tewas dalam Serangan Terbaru Israel ke Gaza, Korban Didominasi Perempuan dan Anak-anak