Melansir jurnal Research Gate, dengan kemampuan pencitraan optik multi-mode tingkat sub-meter dan pemrosesan cerdas di orbit, Luojia-3 mampu melakukan transmisi data intra-satelit dan satelit-ke-darat secara real-time.
Sementara itu, Dongfang Huiyan Gaofen-1 adalah pesawat ruang angkasa pertama yang menyediakan pengamatan NRT (Near-Real-Time) untuk pencegahan dan bantuan bencana, pemantauan perubahan iklim, pemetaan geografis, survei lingkungan dan sumber daya, dan dukungan pertanian presisi, mengutip Eoportal.
Gaofen-1 ini dikonfigurasi dengan PAN (Panchromatic), Multispectral Camera (PMC) dan Wide Field Imager (WFI) yang mampu mencapai kapasitas pencitraan pada resolusi spasial sedang dan tinggi, dengan lebar petak yang lebar.
Dengan adanya dua satelit tersebut, para peneliti mengklaim bahwa China telah mengalami perkembangan yang transformatif untuk satelit penginderaan jarak jauh.
"Selama dekade terakhir, satelit penginderaan jauh Tiongkok telah mengalami perkembangan transformatif, berkembang dari tahap eksperimental ke penggunaan operasional dan komersial," kata Li Deren.
China sendiri memang memiliki beberapa jaringan pengamatan bumi terbesar di dunia dan data dari hasil pengamatan berbasis ruang angkasa.
Hal tersebut membuat China semakin berpengaruh untuk dunia, terlebih dengan teknologi satelit penginderaan jarak jauh yang cakupannya luas dan real-time, sehingga menghadirkan kemandirian geopolitik bagi China.
"Kemajuan lebih lanjut diharapkan dengan pencitraan yang lebih sering, area cakupan yang lebih luas, dan transmisi data yang lebih cepat," pungkasnya.
Sumber: cnn
Artikel Terkait
Kode HTML Kosong? Ini Rahasia Menulis Artikel yang Tak Terbaca Mesin Pencari!
Stadion Langit NEOM: Fakta Mencengangkan di Balik Stadion Gantung 350 Meter untuk Piala Dunia 2034
46 Anak Gaza Tewas dalam 12 Jam: Ini Serangan Mematikan Israel Sejak Gencatan Senjata
45 Tewas dalam Serangan Terbaru Israel ke Gaza, Korban Didominasi Perempuan dan Anak-anak