polhukam.id - Ribuan warga lokal di Pulau Mallorca, Spanyol, berdemonstrasi menentang pariwisata massal, ketika Eropa memasuki puncak musim liburan. Gentrifikasi dan konflik air mendorong pemerintah turun tangan.
Aksi protes dilakukan di ibu kota Mallorca, Palma, Minggu (21/7/2024) sore, untuk menentang kehadiran jutaan wisatawan di jelang puncak musim panas.
Menurut media lokal, jumlah warga yang turun ke jalan sedikit lebih rendah dibandingkan demonstrasi akbar delapan minggu lalu, ketika jumlah peserta diperkirakan sekitar 25.000 orang.
Dalam protes yang diselenggarakan oleh organisasi "Less Tourism, More Life" itu, para demonstran mengangkat plakat bertuliskan "Kemewahan Anda, kesengsaraan kami," atau "Kami tidak ingin menjadi pionir peningkatan biaya perumahan."
Demonstasi di Palma mengklaim mewakili aspirasi milik hampir satu juta penduduk Mallorca. Poster yang mengiklankan aksi protes, misalnya, menggambarkan pesawat terbang, jet pribadi dan kapal pesiar mengerubungi pulau di Laut Tengah tersebut bagai segerombolan lalat.
"Mari ubah arah" ditulis dalam bahasa Catalan di atas montase foto, dan dalam cetakan yang lebih kecil "Tetapkan batasan untuk pariwisata."
Sumber uang dan nestapa
Artikel Terkait
Update Kondisi Terkini Kesehatan Jokowi: Dalam Masa Pemulihan, Tidak Boleh Terpapar Sinar Matahari
Cuan Rp2 juta semalam, ternyata ini profesi warga sebuah desa di Jatim hingga bisa bangun rumah mewah
Dari kurir jadi juragan, ini kisah sukses Agus dan Herry, raup ratusan juta lewat bisnis agen logistik
7 Cara orang Tionghoa menabung sampai bisa kaya raya walaupun tampil sederhana