Karena itu, ia mengaku heran dengan tindakan PT Jakarta Propertindo (Jakpro) yang masih merahasiakan sponsor. Padahal, Jakpro selama ini mengklaim sudah ada sejumlah sponsor masuk untuk balapan pada 4 Juni nanti.
"Katanya sponsor tidak mau diumumkan. Mana ada sponsor tidak mau diumumkan? Logikanya, namanya sponsor, ya terpampang, untuk mempromosikan dirinya," ujar Gembong saat dikonfirmasi, Selasa (17/5/2022).
Ia pun meragukan penyelenggaraan ajang balap mobil listrik ini bisa mendapatkan untung hingga Rp 1,4 triliun jika sponsor tak kunjung diumumkan. Gembong curiga keuntungan baru didapatkan setelah beberapa kali acara diadakan.
"Menghitung keuntungan jangan diawang-awang. Saya yakin, keuntungan itu bukan berarti dalam arti BUMD mendapat keuntungan real, tapi dihitung multilevel efeknya," tuturnya.
Artikel Terkait
Geger, Iptu Rudiana Akui Vina Cirebon dan Eky Tewas Kecelakaan?
Pelaku Penyerangan Rombongan Kiai NU yang Bikin Banser Babak Belur Diburu Polisi
Ojol yang Ngaku Dijebak Polisi untuk Antar Sabu Mendadak Klarifikasi dan Minta Maaf
Polisi Tangkap Mantan Audrey Davis, Pemeran Pria di Kasus Video Syur, Sakit Hati Diputusin