Kehabisan Kata karena Tak Pernah Didengarkan Pemerintah, Warga Wadas Gelar Aksi Lakban Mulut!

- Jumat, 15 Juli 2022 | 11:50 WIB
Kehabisan Kata karena Tak Pernah Didengarkan Pemerintah, Warga Wadas Gelar Aksi Lakban Mulut!

Tambang itu merusak alam dan kewajiban menjaga alam itu harus dilaksanakan seperti kewajiban umat Islam menjalankan sholat.

“Sesepuh Nahdlatul Ulama, KH. Hasyim Asy’ari pernah mengatakan petani itu adalah penolong negeri. Jika kami para petani di Desa Wadas tidak punya tanah lagi, maka kami tidak bisa menjalankan fungsi kami menolong negeri ini dengan memproduksi berbagai hasil pertanian,” tambahnya.

Sekira pukul 13.30, warga memulai aksinya dari Dusun Randuparang, mereka berjalan menyusuri jalan desa dan berakhir di Kanor Desa Wadas. 

Para anggota Gempadewa yang terdiri dari pria dan wanita itu menutup mulutnya dengan lakban, simbol mereka sudah kehilangan kata-kata, dan bertopi besek.

Besek ini simbol tradisi perempuan Wadas yang akan hilang karena bambu sebagai bahan baku membuat besek akan punah akibat tambang, dan membawa bibit tanaman sebagai simbol konsistensi mereka menjaga alam.

Dalam aksi ini, warga juga membawa berbagai poster seperti “Wadas harus lestari”, “Cabut IPL Wadas”, “Usut tuntas kasus kriminalisasi terhadap warga Wadas” dan masih banyak lainnya.

Sulimah mewakili Gempadewa menyatakan warga Wadas juga meminta agar aparat yang melakukan kekerasan terhadap warga Wadas pada 23 April 2021 dan 8 Februari 2022 diadili, meminta Gubernur Jawa Tengah agar menghentikan segala bentuk pengukuran dan berdialog dengan masyarakat Wadas.

“Kami minta Presiden Joko Widodo segera menyelesaikan kasus di Wadas,” tambahnya.

Sumber: era.id

Halaman:

Komentar

Terpopuler