polhukam.id - Deklasi Pejuang PPP yang memberikan dukungan kepada pasangan calon presiden-wakil presiden nomor urut 2 Prabowo-Gibran mendapat respons PDIP.
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristianto menilai cara-cara tersebut merupakan bentuk ketidaketisan dan memainkan politik adu domba atau devide et impera.
PDIP, kata Hasto, meyakini bahwa PPP tetap solid dalam memenangkan pasangan capres-cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud Md pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.
"Ketika saya melihat Pak Rosan selaku ketua TKN Prabowo-Gibran mengumumkan adanya kader pelopor PPP yang menyampaikan dukungan ini sebenarnya menyangkut masalah etis. Ini merupakan upaya-upaya politik devide et impera zaman kolonialisme Belanda yang seharusnya tidak dilakukan," kata Hasto di Jakarta, Sabtu.
Dia menilai PPP memiliki sejarah yang panjang di panggung perpolitikan tanah air, termasuk saat melawan kepemimpinan orde baru.
Dengan adanya deklarasi yang dilakukan oleh segelintir orang di tubuh PPP itu, kata dia, justru akan semakin mengobarkan semangat juang kader-kader partai yang identik dengan warna hijau tersebut memenangkan Ganjar-Mahfud.
Baca Juga: Refleksi Peristiwa Boyolali dan Manado
Artikel Terkait
Geger, Iptu Rudiana Akui Vina Cirebon dan Eky Tewas Kecelakaan?
Pelaku Penyerangan Rombongan Kiai NU yang Bikin Banser Babak Belur Diburu Polisi
Ojol yang Ngaku Dijebak Polisi untuk Antar Sabu Mendadak Klarifikasi dan Minta Maaf
Polisi Tangkap Mantan Audrey Davis, Pemeran Pria di Kasus Video Syur, Sakit Hati Diputusin