MIRIS! Pemerintahan Prabowo Sedang Foya-Foya: 'Menghambur-Hamburkan Duit Untuk Bayar Pejabat Rangkap Jabatan'
Oleh: Ali Syarief
Akademisi
Kita belum genap mendengar Prabowo berteriak “merdeka” di podium sebagai presiden, tapi aroma pesta pora sudah semerbak ke seluruh negeri. Bukan pesta rakyat yang saya maksud, melainkan pesta jabatan.
Dan bukan pesta kecil-kecilan ala selamatan tetangga yang pindah rumah, melainkan pesta besar-besaran dengan menu jumbo: jabatan rangkap dan gaji dobel.
Bayangkan, ada 25 orang Wakil Menteri (Wamen) yang masih menyempatkan diri duduk manis sebagai komisaris di perusahaan-perusahaan pelat merah.
Ini bukan akrobat intelektual atau kerja sosial tanpa pamrih, tapi rangkap jabatan yang sahih dan dibayar penuh.
Seperti orang yang sudah kenyang tapi masih nambah lauk di piring tetangga.
Tentu saja ini bukan cerita baru. Sejak era sebelumnya, jabatan sudah lebih mirip souvenir politik ketimbang amanat rakyat. Tapi kali ini skalanya bukan main.
Wakil-wakil menteri yang seharusnya mengurus urusan rakyat malah membagi waktu antara rapat kementerian dan rapat direksi, antara memikirkan nasib petani dan membaca laporan laba rugi.
Sudaryono misalnya, Wamen Pertanian yang juga Komisaris Utama PT Pupuk Indonesia.
Lalu ada Giring Ganesha, penyanyi yang sempat terjun ke dunia politik, kini Wamen Kebudayaan sekaligus Komisaris di Garuda Maintenance Facility.
Fahri Hamzah, dulunya bersuara keras soal keadilan sosial, kini Wamen Perumahan dan Komisaris BTN.
Dan daftarnya masih panjang seperti antrean minyak goreng waktu harga naik.
Pemerintahan ini sedang foya-foya, dan sayangnya, kita semua ikut membayarnya. Gaji wakil menteri tidak kecil.
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur