Misterius! 5 Fakta Detik-Detik Calon Jaksa Reynanda Ginting Tewas Saat Kejar Koruptor ke Sungai

- Sabtu, 05 Juli 2025 | 21:20 WIB
Misterius! 5 Fakta Detik-Detik Calon Jaksa Reynanda Ginting Tewas Saat Kejar Koruptor ke Sungai




POLHUKAM.ID - Tugas terakhir calon jaksa Reynanda Ginting (26) pada Rabu (2/7/2025) sore, berubah dari operasi penegakan hukum menjadi sebuah misi penyelamatan heroik yang tragis.


Berikut adalah kronologi lengkap bagaimana staf Pidana Khusus (Pidsus) Kejaksaan Negeri (Kejari) Simalungun itu gugur, terseret arus deras Sungai Silau ketika mengejar dua saksi kasus korupsi kepala desa.


1. Operasi Penjemputan Paksa Dimulai


Semuanya berawal dari sebuah operasi penjemputan paksa yang direncanakan oleh tim Pidsus Kejari Simalungun.


Sasarannya adalah dua saksi kunci dalam kasus dugaan korupsi dana desa: Kardianto, seorang Pangulu (Kepala Desa) Banjar Hulu, dan Bambang Surya Siregar, bendahara desa tersebut.


Menurut Kasi Intelijen Kejari Simalungun, Edison Sumitro Situmorang, langkah paksa ini diambil setelah keduanya tercatat sudah lima kali mangkir dari panggilan pemeriksaan resmi.


“Kardianto dan Bambang belum pernah memenuhi panggilan walaupun telah lima kali dilakukan pemanggilan. Upaya paksa dilakukan setelah mendapat titik lokasi dari informan, kemudian ditindaklanjuti ke sana,” kata Edison, Kamis (3/7/2025).


2. Perlawanan dan Pengejaran Dramatis


Tim, termasuk di dalamnya Reynanda Ginting, bergerak menuju sebuah kafe di dekat Sungai Silau, Jalan H.M Yamin, Kisaran Timur, Kabupaten Asahan, tempat para saksi terdeteksi.


Namun, saat tim hendak melakukan pengamanan, situasi menjadi tegang.


Kardianto melakukan perlawanan dan nekat melompat ke Sungai Silau untuk melarikan diri.


Melihat targetnya kabur, Reynanda tidak tinggal diam.


“Mereka melakukan perlawanan sehingga almarhum melompat mengejar dia,” ujar Edison.


Reynanda, dengan insting penegak hukumnya, langsung terjun ke sungai untuk memastikan saksi tidak lolos.


3. Misi Berubah: Dari Pengejaran Menjadi Penyelamatan


Di tengah sungai, terungkap fakta krusial: Kardianto ternyata tidak bisa berenang.


Melihat Kardianto dalam bahaya, seorang warga lokal bernama Fahri, yang merupakan adik dari pemilik kafe, secara spontan ikut melompat ke sungai untuk menolongnya. 


Kardianto pun berhasil diselamatkan dan dibawa ke tepi sungai.


Namun, drama belum berakhir. Fahri, sang penolong, justru kelelahan dan mulai terbawa arus di tengah sungai.


Di sinilah tugas Reynanda berubah total. Melihat nyawa seorang warga dalam bahaya, Reynanda yang sudah berada di sungai kembali beraksi.


Ia melompat lagi, kali ini bukan untuk mengejar saksi, melainkan untuk membantu Fahri yang berjuang melawan arus.


4. Terseret Arus dan Akhir yang Tragis


Nahas, arus Sungai Silau sore itu terlalu kuat. Upaya heroik Reynanda untuk menyelamatkan Fahri justru membuat keduanya terseret arus deras dan hanyut.


Video detik-detik kejadian yang menegangkan ini sempat terekam dan beredar luas di media sosial, menunjukkan betapa ganasnya arus yang mereka hadapi.


Pencarian besar-besaran pun segera dilakukan. Jasad Reynanda Ginting akhirnya ditemukan keesokan harinya, Kamis (3/7/2025) sekitar pukul 10.00 WIB, dalam kondisi meninggal dunia.


Ia ditemukan sekitar 3 kilometer dari titik awal hanyut. Sementara itu, Fahri hingga kini dilaporkan masih dalam pencarian.


5. Duka Mendalam Institusi Adhyaksa


Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung, Harli Siregar, yang melayat langsung ke rumah duka, menyatakan bahwa pengorbanan Reynanda Ginting menjadi duka mendalam sekaligus sumber inspirasi.


“Ini saya kira yang harus diingat dan dikobarkan, khususnya semangatnya agar menjadi pemicu bagi insan Adhyaksa,” tutur Harli.


Ia menegaskan bahwa institusi Kejaksaan harus tetap tegar dan tidak gentar dalam menjalankan tugas negara.


Jenazah Reynanda, setelah diperiksa di RSUD H Abdul Manan Simatupang, telah dibawa oleh keluarga ke rumah duka di Desa Lambar, Kecamatan Tigapanah, Kabupaten Karo, untuk disemayamkan.


Reynanda gugur sebagai pahlawan, tidak hanya dalam tugas memberantas korupsi, tetapi juga dalam upaya menolong nyawa sesama manusia.


👇👇



Sumber: Suara

Komentar