POLHUKAM.ID - Pakar Digital Forensik, Rismon Sianipar, menyebut, Universitas Gadjah Mada (UGM) terkesan takut jika ijazah mantan Presiden Jokowi terbukti palsu.
Hal ini diungkapkan Rismon usai pihaknya menggelar acara launching buku Jokowi's White Paper di Coffe shop UC UGM, Senin (18/8/2025) kemarin.
Dikatakan Rismon, listrik hingga AC di UC UGM resto dan kafe yang tiba-tiba padam menunjukkan tanda kepanikan.
"Panik bahwa buku Jokowi's White Paper membongkar habis kepalsuan ijazah Jokowi," kata Rismon, Rabu (20/8/2025).
Melihat adanya dugaan sabotase, Rismon menantang pihak Jokowi agar menyusun buku tandingan jika betul-betul menganggap ijazah yang dipersoalkan asli.
"Hadapi buku dengan buku. Siap lakukan bedah buku dan seminar ilmiah," sebutnya.
Kembali ke UGM, Rismon bilang bahwa kampus yang turut andil membesarkan namanya itu takut dengan acara akademik, dalam hal ini launching buku Jokowi's White Paper.
"Sampai Polsek Bulaksumur UGM dan Lidik UGM meminta UC UGM membatalkan acara softlaunching buku kami," sesalnya.
Sebelumnya, Roy mengungkap pihaknya kembali mendapatkan perlakuan yang kurang mengenakkan saat hendak melaunching buku Jokowi’s White Paper.
Diceritakan Roy, sejak Minggu (17/8/2025) kemarin Dokter Tifauzia Tyassuma telah melakukan reservasi Ruang Nusantara UC (University Club) UGM.
"Sudah booking pukul 14.00-17.00 dan sudah transfer Rp1jt, diterima," ujar Roy kepada fajar.co.id, Selasa (18/8/2025).
Minggu malam, lanjut Roy, ia mendapatkan informasi dari pihak UC UGM didatangi UP4 atau Pamdal UGM dan Polsek Bulaksumur. Mereka diinterogasi.
"Senin (besoknya pihak UC UGM mengirim WA untuk membatalkan booking dan mau mengembalikan uang booking," Roy menuturkan.
Merasa dipermainkan, Menpora era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini sempat ingin memindahkan acara ke salah satu cafe di Jalan Cik Ditiro.
"Namun karena sudah banyaknya orang yang datang ke UC UGM, maka kami rapat sekaligus salat dan makan siang di Coffe shop UC UGM," tambahnya.
Sekitar pukul 14.00 WIB, Roy mengungkapkan bahwa acara makan siang diubah menjadi Soft Launching.
"Setelah menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Hymne Gadjah Mada, tepat saat pembacaan doa mendadak lampu dan AC dimatikan oleh pihak UC UGM," sesalnya.
Menariknya, Roy lagi-lagi melihat kejanggalan. Lampu di toilet masih menyala.
"Namun kami teruskan acara sampai sekitar jam 16-an, termasuk dihadiri Jendral Tyasno Sudarto, pak Said Didu, mas Refly Harun, Dr Taufik, Pak Agus FDI, dan sebagainya, mereka semua adalah saksi peristiwa mati listrik dan AC," cetusnya.
Berbekal mic wireless dan lampu dari awak media yang datang, acara tetap bisa dilaksanakan.
Roy bilang, banyak Dosen UGM hingga berbagai kampus antusias mendengarkan dan berminat membeli buku mereka.
"Tapi memang Grand Launching baru akan diselengggakan insyaallah 27 Agustus di Jakarta," tandasnya.
Sumber: Fajar
Artikel Terkait
Kata Dokter Tifa: Otak Jokowi Itu Kecil, Yang Ada di Pikiran Dia Cuma Uang dan Kekuasaan!
5 FAKTA Kunci Hasil Tes DNA Ridwan Kamil Yang Bikin Geger, Nasib Lisa Mariana di Ujung Tanduk?
Kursi Wapres Digantung, Usulan Said Didu: Kosongkan Saja!
Jenderal Gatot Peringatkan Sabotase Sistematis: Ada Bom Waktu untuk Jatuhkan Presiden Prabowo