Menurut Mendagri, seni telah menjadi bagian dari aliran darah masyarakat Bali. Seni tersebut seperti seni lukis, patung, hingga pakaian adat. Realitas tersebut menunjukkan kekayaan seni dan budaya yang dimiliki Provinsi Bali.
"Tadi kalau kita melihat betapa kayanya pada saat pawai tadi, saya merinding betapa kayanya Bali. Itu menurut Gubernur masih banyak (seni dan budaya) tersimpan yang belum dieksplorasi," tambah Mendagri.
Di lain sisi, Mendagri mengomentari tema yang diusung pada PKB ke-44 tersebut, yakni "Danu Kerthi: Huluning Amreta" (Memuliakan Air Sumber Kehidupan). Menurutnya, air merupakan sumber kehidupan. Mengacu pada sebuah literatur, kata dia, di dalam tubuh manusia terdapat 55 hingga 60 persen air. Dengan persentase tersebut, air menjadi bagian tak terelakkan bagi kehidupan manusia.
Karena itu, Mendagri terus mendorong agar berbagai pihak dapat memuliakan air. Pengelolaan air yang salah dapat memicu datangnya berbagai sumber penyakit. Selain itu, hal tersebut juga dapat mendorong terjadinya bencana alam seperti banjir dan tanah longsor. Untuk itu, lewat pemilihan tema tersebut, diharapkan berbagai pihak dapat menempatkan air sebagai bagian penting bagi kehidupan.
"Maka tema yang diangkat kali ini mengenai air dengan maksud semua yang terkait dalam pesta kesenian ini berpikir bagaimana agar semua karya seninya terkait dengan air, itu bagus," tandas Mendagri.
Sumber: suara.com
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur