Bersama Perpusnas, Pemerintah Kab. Nias Utara Gencar Dongkrak Potensi SDM Lewat Literasi

- Senin, 13 Juni 2022 | 17:40 WIB
Bersama Perpusnas, Pemerintah Kab. Nias Utara Gencar Dongkrak Potensi SDM Lewat Literasi

“Bangunan perpustakaan ini jelas amat bermanfaat untuk perkembangan literasi. Di akui Bupati, bahwa di Nias Utara untuk ukuran toleransi kehidupan sudah baik namun untuk angka kegemaran membaca belum cukup,” ungkapnya saat peresmian.

Baca Juga: Sebut Giring Getol Kritik Anies Tanpa Masukan, PKS: Masyarakat Lelah dengan Janji Tanpa Bukti

Hal ini menjadi satu dari sekian faktor kenapa masyarakat Nias Utara belum mampu mengeluarkan potensi terbaik daerahnya. Sekaligus menjadi pemahaman penting daerahnya kalau literasi bukan sekedar dari kemampuan baca tulis, melainkan kemampuan individu menggunakan segenap potensi dan keahliannya dan bisa diaktualisasikan.

“Orang yang berliterasi mampu berkompetisi di dunia global. Maka itu, diharapkan dengan adanya bangunan fasilitas perpustakaan yang dibiayai melalui dana alokasi khusus (DAK) bisa membantu masyarakat Nias Utara mengeluarkan potensi terbaiknya,” harap Bupati.Mendukung pernyataan Bupati, Kepala Perpusnas menambahkan kemajuan masyarakat berbanding lurus dengan kecerdasan yang bisa datang dari mana saja.  Jika sudah cerdas pasti sejahtera. Kalau sudah sejahtera, maka persatuan akan kuat.

“Ini merupakan modal percepatan pembangunan. Kalau hal tersebut sudah terpenuhi, maka Indonesia akan menjadi negara yang diperhitungkan. Sebagai negara kaya, justru income Indonesia baru U$ 4.000 per tahun. Bandingkan dengan Singapura yang sanggup mencapai U$ 100.000 per tahun,” jelas Syarif Bando.

Senada dengan yang disampaikan, Ketua DPRD Nias Utara Sukanto Waruwu juga mengaku bangga dengan kehadiran gedung baru fasilitas layanan perpustakaan disini. Dan tugas selanjutnya yang terpenting adalah bagaimana mengelola perpustakaan agar berguna buat semua lapisan khususnya di bidang pendidikan.

Baca Juga: Perpusnas Mendorong Masyarakat Sulteng Kelola Potensi Daerah

“Pemerintah pusat dan daerah harus melihat perpustakaan tidak sebelah mata. Karena ini merupakan investasi. Tidak bisa masyarakat hanya menerima bantuan saja. Masyarakat pun harus dicerdaskan dan melek pengetahuan,” ujarnya pada sesi talk show Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat (PILM).

Tidak bisa membicarakan kualitas literasi tanpa melihat keterkaitan dengan sumber daya manusia (SDM) Indonesia saat ini. Data Global Competitiveness 2019 menurut World Economic Forum mengatakan bahwa daya saing SDM Indonesia masih tertinggal. Berada pada posisi 50 dari 141 negara. Masih dibawah Malaysia dan Thailand.

“Artinya kualitas pendidikan masih tertinggal yang berujung pada tingkat literasi yang rendah,” ungkap pegiat literasi Desman Telaumbanua.

Halaman:

Komentar