Perguruan tinggi sebagai salah satu pihak yang digadang-gadang mampu menghasilkan bahan bacaan berkualitas berbasis terapan juga perlu digalakkan dalam aktivitas riset sederhana (mini research), project-project berbasis masyarakat, melakukan rekayasa ide, hingga kepenulisan critical journal report (CJR) mau pun critical book report (CBR).
Pada kesempatan yang sama, Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Deni Kurniadi mengatakan perpustakaan tidak lepas misi membentuk SDM berkualitas, produktif, inovatif, dan menguasai Iptek. Kaitan perpustakaan dengan literasi dalam konteks perwujudan SDM unggul sangat strategis.
Dalam Prioritas Nasional (PN) 4, dinyatakan perpustakaan berperan lebih praktis sebagai pusat pemberdayaan perpustakaan. Di sebutkan budaya literasi, inovasi, dan kreativitas dengan arah kebijakan pengembangan layanan perpustakaan berbasis inklusi sosial.
“Jadi, perpustakaan tidak hanya berperan sebagai pusat ilmu pengetahuan dan kebudayaan tapi juga menargetkan peningkatan kemampuan literasi masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan,” jelasnya.
Karenanya, lanjut Deni, peningkatan kualitas layanan perpustakaan umum daerah yang sesuai dengan Standar Nasional Perpustakaan (SNP) dalam rangka membangun budaya literasi harus dilakukan demi cita-cita masyarakat berpengetahuan, sarat kreativitas dan inovasi serta berkarakter.
Selain meresmikan gedung baru fasilitas layanan perpustakaan umum Nias Utara, pada kesempatan yang sama Bupati Nias Utara juga mengukuhkan Arismanwati Amizaro Warurwu sebagai Bunda Literasi Nias Utara serta bantuan tambahan DAK untuk kebutuhan perabot, TIK, koleksi, dan stimulan berupa unit armada (mobil/motor) perpustakaan keliling.
Sumber: suara.com
Artikel Terkait
5 Cara Ampuh Mengamankan Transaksi Digital di Game Online
Luhut Usul Family Office Pakai APBN, Purbaya Menolak: Bangun Saja Sendiri!
Anak Riza Chalid Divonis Rugikan Negara Rp285 T dalam Kasus Korupsi Minyak Pertamina
Bonatua Silalahi Gugat ANRI di Sidang Sengketa Informasi, Desak Buka Arsip Ijazah Jokowi